Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya kembali digelar di Desa Pohjejer, Kabupaten Mojokerto. Kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa sebagai bentuk penerapan ilmu yang telah mereka dapatkan selama di bangku kuliah. Salah satu program kerja unggulan yang diusung oleh sub kelompok 5 dalam KKN kali ini adalah sosialisasi mengenai pengelolaan limbah minyak jelantah.
Sosialisasi Inovasi: Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Desa
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) melaksanakan program kerja di Desa Pohjejer, Kabupaten Mojokerto dengan tema sosialisasi inovasi pengelolaan limbah minyak jelantah. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan limbah minyak jelantah yang ramah lingkungan serta memberikan pengetahuan praktis mengenai cara-cara inovatif untuk memanfaatkan limbah tersebut.
Dalam hal ini ketua sub kelompok-5, menjelaskan bahwa minyak jelantah sering kali dianggap sebagai limbah yang tidak berguna dan dibuang begitu saja oleh masyarakat. Padahal, limbah ini memiliki potensi untuk diolah kembali menjadi produk yang lebih bermanfaat, seperti sabun dan lilin. "Kami ingin mengubah pola pikir masyarakat mengenai minyak jelantah. Alih-alih membuangnya, minyak ini bisa dimanfaatkan kembali dengan cara yang lebih ramah lingkungan. Limbah ini dapat diolah menjadi sebuah produk yang nilai ekonomi seperti sabun cuci piring, sabun padat, dan lilin aroma terapi" ujar ketua sub kelompok-5. Sosialisasi yang diadakan di Balai Desa Pohjejer ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari ibu rumah tangga, pengusaha kecil, hingga perangkat desa. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi antara masyarakat dan mahasiswa guna menciptakan sebuah lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Acara sosialisasi ini dibagi menjadi beberapa sesi. Sesi pertama adalah pemaparan mengenai pengertian limbah minyak dan dampak negatif pembuangan minyak jelantah secara sembarangan terhadap lingkungan. Para mahasiswa memaparkan data dan fakta yang menunjukkan bagaimana minyak jelantah dapat mencemari tanah dan air, serta berkontribusi terhadap masalah kesehatan masyarakat.
Pada sesi kedua, tim KKN memperkenalkan beberapa inovasi pengelolaan minyak jelantah. Salah satunya adalah cara membuat sabun dari minyak jelantah. Demonstrasi pembuatan sabun dan lilin ini menarik perhatian banyak warga, terutama para ibu rumah tangga yang melihat potensi ekonomis dari produk tersebut. "Ternyata mudah sekali membuat sabun dari minyak jelantah. Selain mengurangi limbah, kita juga bisa mendapatkan sabun yang bisa digunakan sendiri atau dijual," kata Ibu Siti, salah satu peserta sosialisasi.
Sesi terakhir dari sosialisasi ini adalah diskusi dan tanya jawab. Warga diberikan kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi langsung dengan para mahasiswa. Banyak warga yang antusias bertanya mengenai detail proses pembuatan sabun dan lilin, serta cara penyimpanan minyak jelantah yang benar sebelum diolah. "Kami sangat senang melihat antusiasme warga. Kami berharap ilmu yang kami bagikan hari ini dapat diterapkan dan membawa manfaat bagi Desa Pohjejer," tutur salah satu anggota sub kelompok-5.
Program kerja KKN ini diakhiri dengan memberikan produk sabun & lilin kepada warga yang sudah menyempatkan waktunya untuk menghadiri kegiatan sosialisasi. Para mahasiswa juga berkomitmen untuk terus mendampingi warga dalam mengembangkan inovasi pengelolaan limbah minyak jelantah ini. Dengan adanya program sosialisasi ini, diharapkan masyarakat Desa Pohjejer dapat lebih sadar akan pentingnya pengelolaan limbah minyak jelantah dan memanfaatkannya dengan cara yang inovatif dan ramah lingkungan. Kegiatan ini juga menjadi bukti nyata bahwa kerjasama antara mahasiswa dan masyarakat dapat menciptakan perubahan positif di lingkungan sekitar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H