Mohon tunggu...
Kartika Pitriani
Kartika Pitriani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Komunikasi_UNISA Yogyakarta

Mahasiswa Komunikasi_UNISA Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Basa-basi Laut Lingga

21 Januari 2021   12:31 Diperbarui: 21 Januari 2021   12:38 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamu'alaikum Wr.Wb

Tamu berkunjung dipersembahkan sirih

Sirih dimakan berdamping pinang

Penulis ucapkan terima kasih

Sudi membaca artikel yang penulis karang

Sebait pantun pembuka yang penulis buat sebenarnya sudah menyinggung tentang salah satu kebiasaan masyarakat suku melayu yaitu menjamu tamu yang datang dengan menyuguhkan sirih sebagai tanda pengenalan dan penghormatan. Suku melayu ini identik dengan masyarakat yang tinggal di Kabupaten Lingga sebagai daerah yang dikenal dengan julukan Bunda Tanah Melayu. Selain itu, masyarakat melayu juga senantiasa menyertai pantun sebagai adab pembuka kata dalam acara-acara formal maupun sakral.

Sekilas kearifan lokal ini menjadi daya tarik tersendiri untuk masyarakat melayu Kabupaten Lingga di mata publik yang belum terlalu mengenal tentang keanekaragaman adat, budaya, dan tradisi dari suku melayu. Namun bukan ini saja yang Kabupaten Lingga miliki, Kabupaten Lingga yang tergolong kedalam wilayah kepulauan ini tentu juga memberikan daya tarik tersendiri disektor kelautan dan perikanannya. Potensi disektor kelautan dan perikanan ini hampir tidak pernah terekspos ke publik sehingga masih perlu eksplorasi lebih dalam untuk mengangkat berita maupun cerita yang berkaitan dengannya sehingga informasi penting ini dapat tersebar secara luas kepada masyarakat umum.

Pengetahuan akan potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Lingga di publik ini tentunya akan memberikan efek positif bagi kemajuan daerah. Sebab, dari informasi-informasi ini mungkin saja suatu saat akan memberikan ketertarikan bagi investor-investor atau perusahan-perusahan besar untuk mendirikan usahanya di Kabupaten Lingga yang tentunya akan membawa keuntungan besar bagi pendapatan daerah. Selain itu, keadaan geografis dari Kabupaten Lingga itu sendiri seharusnya juga mampu menguatkan alasan untuk mengangkat informasi-informasi penting yang berkaitan dengan beragam potensi yang ada.

Berdasarkan UU RI No 31 keadaan geografis Kabupaten Lingga mempunyai luas wilayah daratan dan lautan mencapai 211.772 km2 dengan luas daratan 2.117,72 km2 (1%) dan lautan 209.654 km2 (99%), dengan jumlah pulau 531 buah pulau besar dan kecil, serta 447 buah pulau diantaranya belum berpenghuni. Namun, berdasarkan data eksisting luas wilayah Kabupaten Lingga sebesar 45.508,66 km2 yang terdiri dari luas daratan sebesar 2.235,51 km2 (4,91%), dan lautan sebesar 43.273,15 km2 (95,09%) (linggakab.go.id, 2018). Dapat diketahui pula Kabupaten Lingga terdiri dari sepuluh kecamatan yaitu Kecamatan Lingga, Kecamatan Lingga Utara, Kecamatan Lingga Timur, Kecamatan Senayang, Kecamatan Selayar, Kecamatan Singkep, Kecamatan Singkep Barat, Kecamatan Singkep Pesisir, Kecamatan Singkep Selatan dan Kecamatan Posek.

Data-data tadi menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Kabupaten Lingga terdiri atas laut. Dengan kondisi laut yang luas ini apakah Kabupaten Lingga hanyalah sebuah pulau ditengah laut yang tidak memiliki apa-apa? Oh tentu tidak, kenyataannya kekayaan darat dan laut  Kabupaten Lingga melimpah ruah. Bahkan mungkin saja film Spongebob yang teman-teman sering lihat di televisi ternyata direkam didalam laut kami ini. Haha, bercanda kok guys. Tapi hal yang mungkin saja kalau kehidupan biota-biota laut disana memang beranekaragam seperti yang kita lihat di film Spongebob, bahkan mungkin spon cuci piring yang biasanya emak-emak kalian pakai memang nyemplung ke laut karena gak dibuang pada tempatnya. Fokus-fokus yang kita bahas potensi bukan kebiasaan bangsa ini. Lanjut bahas potensi ya beb.

Jadi, potensi sumber daya di Kabupaten Lingga ada di sektor pariwisata, pertanian, peternakan, kelautan dan perikanan. Dilihat dari ketersediaan sumber dayanya maka sektor kelautan dan perikanan memiliki potensi yang cukup besar pengaruhnya. Dikarenakan ketersediaannya di alam yang selalu melimpah ruah, maka sektor ini sangat potensial untuk dikembangkan dan dipasarkan. Kepekaan akan potensi lautnya yang besar membuat sebagian besar penduduk Kabupaten lingga bekerja sebagai nelayan untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Untuk memaksimalkan potensi-potensi yang ada, disinilah kita perlu peran masyarakat untuk membantu mengelola potensi tersebut.

Cara yang bisa kita lakukan untuk mengelola sumber daya perikanan di Kabupaten Lingga yaitu dengan pengembangan wisata bahari, restoran seafood, berbagai olahan dari hewan laut contohnya kerupuk, pempek, dan lain-lain, serta aksesoris dari limbah laut sebagai cinderamata bagi wisatawan. Tentunya pengembangan di bidang kelautan dan perikanan ini hendaknya diimbangi dengan pengembangan di sektor lainnya. Sektor yang tidak kalah potensialnya di Kabupaten Lingga yaitu sektor pariwisata.

Selama ini pariwisata Kabupaten Lingga sudah berusaha dikenalkan secara luas dan sudah berhasil mendatangkan banyak wisatawan-wisatawan luar daerah untuk berkunjung. Memanfaatkan keunggulan yang telah dimiliki oleh sektor pariwisata yang terintegrasi dengan sektor kelautan dan perikanan tentunya akan memberikan efek simbiosis mutualisme bagi kedua belah sektor itu sendiri.

Sebagai pemuda dan bangsa yang sadar tentunya kita mengharapkan kemajuan-kemajuan bagi daerah yang kita tinggali. Selain peran masyarakat diperlukan peran kita sebagai pemuda untuk dapat berpikir kreatif, inovatif, dan analitik sehingga dapat melihat peluang dan mengelola sektor-sektor yang ada menjadi lebih berkembang. Perkembangan-perkembangan yang mampu dilakukan tentunya akan berdampak langsung pada daerah kita, sehingga harapan yang kita idam-idamkan akan kemajuan benar-benar terwujud menjadi kenyataan. Menggantungkan harapan pada khayal tidak akan mendatangkan perubahan, tetapi menggantungkan harapan pada tindakan tentu mewujudkan perubahan-perubahan nyata meskipun hanya dalam persentase kecil. Salam dari Pemuda Perbatasan di Pulau Kecil Indonesia!!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun