Mohon tunggu...
kartikapibriyanti
kartikapibriyanti Mohon Tunggu... Dosen - Ibu Rumah Tangga yang berprofesi sebagai pengajar

"Sesungguhnya Allah menciptakan segala sesuatu dengan ukuran yang tepat." (HR. Muslim)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Deteksi dini status gizi remaja putri yang tinggal di asrama dan tidak tinggal di asrama sebagai upaya pencegahan anemia dan malnutrisi

8 Januari 2025   14:06 Diperbarui: 8 Januari 2025   14:06 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Beberapa langkah deteksi dini yang bisa diterapkan meliputi:

1. Pemeriksaan Rutin Status Gizi
   Pemeriksaan status gizi secara rutin, baik melalui pengukuran antropometri (berat badan, tinggi badan, indeks massa tubuh) maupun tes laboratorium (misalnya, kadar hemoglobin untuk mendeteksi anemia), dapat membantu mengidentifikasi masalah gizi sejak awal. Ini penting dilakukan baik pada remaja putri yang tinggal di asrama maupun yang tidak, untuk memastikan bahwa mereka memperoleh nutrisi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan mereka.

2. Survei Pola Makan
   Survei atau kuesioner pola makan bisa digunakan untuk mengetahui jenis makanan yang dikonsumsi remaja putri sehari-hari, seberapa sering mereka makan, serta keberagaman makanan yang mereka pilih. Ini dapat membantu mengidentifikasi apakah mereka mengalami kekurangan nutrisi penting, seperti zat besi, kalsium, atau vitamin D, yang berisiko menyebabkan anemia atau masalah kesehatan lainnya.

3. Edukasi dan Penyuluhan Gizi
   Memberikan edukasi gizi yang tepat kepada remaja putri dan orang tua atau pengasuh mereka sangat penting untuk meningkatkan kesadaran tentang pola makan sehat. Edukasi ini bisa mencakup pentingnya konsumsi makanan bergizi seimbang, pengenalan terhadap makanan yang kaya zat besi, serta cara-cara untuk menghindari kebiasaan makan yang tidak sehat.

4. Konsultasi dengan Tenaga Medis atau Ahli Gizi
   Konsultasi dengan tenaga medis atau ahli gizi secara berkala dapat membantu memberikan informasi dan arahan tentang pemenuhan kebutuhan gizi yang tepat bagi remaja putri. Bagi yang tinggal di asrama, hal ini bisa dilakukan oleh pengelola asrama bersama dengan tenaga kesehatan setempat. Sedangkan bagi yang tidak tinggal di asrama, orang tua atau wali dapat membantu memfasilitasi kunjungan ke ahli gizi.

Pencegahan Anemia dan Malnutrisi

Deteksi dini status gizi harus diikuti dengan langkah-langkah preventif yang tepat untuk mencegah anemia dan malnutrisi. Beberapa langkah yang bisa diambil antara lain:

1. Penyediaan Makanan Bergizi
   Bagi remaja putri yang tinggal di asrama, penyediaan makanan yang bergizi seimbang adalah hal yang sangat penting. Menu makanan harus mencakup berbagai sumber protein, karbohidrat kompleks, lemak sehat, serta vitamin dan mineral. Bagi remaja putri yang tidak tinggal di asrama, orang tua bisa berperan aktif dalam memastikan bahwa makanan yang disiapkan di rumah mencakup keberagaman dan keseimbangan gizi.

2. Pemberian Suplemen Gizi
   Dalam beberapa kasus, suplemen gizi seperti zat besi, vitamin D, dan asam folat dapat diberikan untuk mencegah kekurangan gizi yang dapat memicu anemia atau malnutrisi. Pemberian suplemen ini harus berdasarkan anjuran dokter atau ahli gizi setelah melakukan deteksi dini.

3. Pemantauan Berkala
   Melakukan pemantauan status gizi secara berkala akan memastikan bahwa remaja putri terus mendapatkan asupan yang cukup. Pemantauan ini dapat mencakup evaluasi berat badan, tinggi badan, serta hasil pemeriksaan darah untuk memastikan tidak ada masalah gizi yang berkembang.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun