Mohon tunggu...
kartika nurindah
kartika nurindah Mohon Tunggu... -

saya menerima apa adanya semua yang saya dapatkan..dan saya selalu berusaha demi mencapai cita-cita yang saya inginkan...

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Berhatilah-hatilah dengan Dendeng

12 Januari 2011   11:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:40 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dendeng......?????????

Siapa sich yang tidak tahu tentang makanan dendeng ini,,,,

Dendeng adalah daging yang dipotong tipis menjadi serpihan yang lemaknya dipangkas, dibumbui dengan saus asam, asin atau manis dengan dikeringkan dengan api kecil atau diasinkan dan dijemur. Hasilnya adalah daging yang asin dan semi-manis dan tidak perlu disimpan di lemari es. Dendeng adalah contoh makanan yang diawetkan.

Emm...pasti makanan ini sangat diminati oleh banyak orang karena rasanya yang bermacam-macam menurut lidah masing-masing orang.

Namun saat ini permasalahan yang sedang terjadi yakni banyak dikabarkan bahwa daging yang dibuat untuk dendeng yaitu daging dari celeng.

Dan dibawah ini beberapa alternatif agar mudah membedakan antara dendeng daging sapi dan dendeng daging celeng :

1. Cuci dahulu daging hingga bersih sebelum dimasak

2. Lihat warna daging, jika mengandung daging celeng warna merah akan terlihat lebih cerah dari daging sapi (merah gelap)

3. Jika dimasak dendeng celeng akan menimbulkan bau amis

4. Jika dicium, bumbu aroma dan rempah-rempah dendeng celeng akan lebih tercium daripada aroma daging aslinya. Ini   dilakukan untuk menutupi bau khas daging celeng

5. Serat lebih halus daripada daging sapi

6. Kadar lemak terlihat lebih banyak (bisa dilihat dari tekstur serat yang berwarna putih)

7. Jika didiamkan terlalu lama akan timbul fungi (jamur) di permukaan dendeng

So....diharapkan sebelum menyantap makanan dendeng ini, perhatikan daging yang dipakai dengan alternatif diatas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun