pendidikan dan pemanfaatan sumber daya lokal menjadi krusial. Tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) yang paling relevan dengan pendidikan adalah SDG nomor 4, yang menekankan serta menggarisbawahi bahwa pendidikan adalah fondasi utama bagi pembangunan berkelanjutan. Fokus terhadap kualitas pendidikan menjadi penting karena berhubungan erat dengan keberlanjutan ekonomi lokal, pemberdayaan komunitas, pelestarian budaya, hingga peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Pada era globalisasi dan persaingan ekonomi yang semakin kompleks, pengembangan kualitasDewasa ini, perkembangan bahasa semakin pesat seiring dengan kemajuan teknologi. Dalam dunia pendidikan di Indonesia sendiri, bahasa Inggris menjadi salah satu mata pelajaran yang kerap dipelajari untuk mendukung dan memastikan kualitas pendidikan yang optimal mulai jenjang yang paling rendah hingga paling tinggi. Selain itu, bahasa Inggris juga berperan sebagai bahasa global yang mendukung interaksi dan komunikasi internasional, mendorong pentingnya pengajaran bahasa Inggris sejak usia dini.
Masa anak-anak adalah periode kritis untuk pembelajaran bahasa, di mana otak anak lebih mudah menerima dan menguasai bahasa asing. Namun dalam praktiknya, masih banyak siswa tingkat sekolah dasar (SD) di Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor yang kesulitan dalam memahami dan mengikuti pembelajaran bahasa Inggris. Berdasarkan observasi awal oleh mahasiswa IPB University yang berkolaborasi dengan Yayasan Pendidik Nusa kepada anak-anak tingkat SD di Desa Benteng beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi ini diantaranya adalah adanya beberapa SD di sekitar lokasi kegiatan yang memang tidak memliki pelajaran bahasa Inggris serta kurangnya konsentrasi akibat jumlah siswa yang terlalu banyak dalam satu kelas.
Untuk mengatasi permasalahan ini, salah satu tim Capstone Manajemen Berkelanjutan dari IPB University menghadirkan program Kelas Binar (Belajar Bahasa Inggris Interaktif dan Ceria), yaitu kegiatan les bahasa Inggris tambahan bagi siswa tingkat SD yang dapat diikuti secara sukarela dan tanpa dipungut biaya dengan tujuan untuk meningkatkan minat belajar sekaligus memperkuat kemampuan bahasa Inggris dasar siswa.
Program ini dilaksanakan mulai bulan September hingga Desember 2024 dengan dua kali pertemuan dalam seminggu. Dilakukan identifikasi dan pengukuran pemahaman siswa terhadap materi bahasa Inggris dasar pada pertemuan perdana, dan hasilnya menunjukkan bahwa peserta program ini masih membutuhkan penguatan sebelum melanjutkan ke materi pelajaran yang lebih kompleks. Dalam pelaksanaannya, proses belajar dalam Kelas Binar disertai dengan berbagai kegiatan interaktif yang menyenangkan demi menarik minat dan antusiasme siswa dalam mempelajari bahasa Inggris. Selain itu, juga disusun modul pembelajaran terstruktur yang mudah dipahami agar siswa dapat memperdalam pemahaman terhadap konsep-konsep dasar bahasa Inggris secara optimal. Agar anak-anak di Desa Benteng semakin semangat mempelajari materi, konten modul Kelas Binar disesuaikan menggunakan nama orang hingga tempat yang akrab bagi siswa. Selama pelaksanaannya, program ini disambut baik oleh masyarakat di Desa Benteng. Kegiatan Kelas Binar telah membantu para pesertanya untuk menikmati kegiatan belajar bahasa Inggris serta menganggap bahwa bahasa Inggris merupakan pelajaran yang menyenangkan. "Berkat belajar bersama, yang awalnya ga paham, sekarang jadi lebih paham (pelajaran) bahasa Inggris. Kegiatan belajarnya seru!" tutur salah satu peserta kelas 2 SD, Ghibran. "Kegiatan les ini sangat membantu, apalagi bahasa Inggris bukan pelajaran yang bisa kami (orang tua) ajarkan karena kami juga kurang paham," ujar ibu Sri, orang tua siswa kelas 5 SD. Ibu Mayani, orang tua siswa kelas 2 SD lainnya, juga berpendapat serupa, "Alhamdulillah ada peningkatan dan perubahan; nilai ulangan bahasa Inggris anak saya meningkat dan anak-anak juga lebih semangat belajar didampingi kakak-kakak." Antusiasme masyarakat juga dibuktikan dengan komentar salah satu relawan dari Yayasan Pendidik Nusa, Teh Ayum, "Kami sangat menunggu keberlanjutan program ini, karena banyak anak-anak yang semangat dan ingin ikut kegiatan belajar, namun sayangnya programnya sudah selesai."
Terlaksananya program Kelas Binar tidak lepas dari peran serta dukungan dari IPB University, Yayasan Pendidik Nusa, serta anak-anak dan orang tua siswa di Desa Benteng. Kolaborasi ini mencerminkan komitmen berbagai pihak dalam mendukung pendidikan berkualitas bagi seluruh pihak, sejalan dengan pencapaian tujuan SDGs, khususnya SDGs nomor 4.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H