Mohon tunggu...
Kartika Mitha
Kartika Mitha Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tahap Psikoseksual Freud

26 Maret 2017   22:15 Diperbarui: 26 Maret 2017   22:55 30539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari segi interaksi sosial, saya memiliki beberapa teman dekat untuk bermain dan hal tersebut mempengaruhi kepribadian saya dalam membangun relasi bersama orang lain. Saya memang tidak selalu terbuka dengan semua orang dan mungkin terkesan hanya dekat dengan orang tertentu saja. Meski demikian, bukan berarti saya terlalu memilih dalam berteman, namun saya perlu sedikit waktu untuk beradaptasi dengan orang baru tersebut.

5. Fase Genital

Pada fase ini, terjadi kematangan alat reproduksi seseorang. Seseorang akan tertarik terhadap lawan jenisnya, serta ingin membangun hubungan yang lebih intim bersama orang lain. Saat memasuki awal tahap ini, saya tertarik dengan lawan jenis yang menurut saya pintar dalam bidang akademis, karena pada masa tersebut mayoritas anak-anak kurang begitu mempedulikan aktivitas sekolahnya. Namun, seiring berjalannya waktu, saya berada pada lingkungan dimana terdapat banyak laki-laki pintar, dan faktanya saya tidak tertarik dengan mereka. Setelah saya analisis, ternyata saya bukan tertarik karena intelektualnya, namun saya tertarik dengan seseorang yang ‘beda’ dengan orang lain.

Setelah berbicara mengenai fase psikoseksual yang dikemukakan oleh Freud, saya tidak setuju dengan perkembangan psikoseksual pada fase falik, yaitu saat terjadinya oedipus complex atau electra complex.Karena seperti yang telah saya uraikan di atas, pada fase tersebut saya bukannya ingin menjauhi atau menganggap ibu sebagai saingan. Justru dalam masa tersebutlah saya merasa dekat dengan ibu yang selalu ada bersama saya. Selain itu, oedipus complex ini mungkin hanya terjadi pada beberapa orang, termasuk Freud dan pasiennya. Sehingga tidak dapat digeneralisasikan terhadap semua orang.

Menurut saya, seharusnya psikoanalisa ini tidak hanya berpacu pada pengalaman Freud atau pasiennya saja, tetapi juga perlu memperhatikan tahap perkembangan orang lain secara umum. Juga untuk orangtua, sebaiknya memberikan kasih sayang dan lebih menstimulasi anak agar tahap perkembangannya terpenuhi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun