"Nanti, kita makan malam bertiga. Bintang, jangan pulang dulu," pinta bude.Â
Aku bingung harus menjawab apa. Sekarang sudah jam 8 malam dan aku tidak tahu restoran yang cocok di lidah bude di sekitar sini.
"Iya, nanti kamu makan dulu bersama kita di restoran yang ada dalam Plaza Indonesia," kata Wiwi.
"Bude, lebih baik aku tanya ibu untuk minta ijin boleh atau tidak," jawabku dengan mengambil telepon selular dari dalam tas.
Ibu mengijinkan aku untuk ikut makan malam bersama mereka, tetapi berpesan ke bude supaya aku diperbolehkan pulang sebelum jam 10 malam.
"Bunda, mau makan mie atau nasi?" tanya Wiwi sambil melihat daftar restoran di mal ini.Â
"Bintang mau apa?" tanya bude tanpa menjawab pertanyaan anaknya. Aku balik menyerahkan pilihan ke Wiwi dan dia akhirnya menentukan makan mie berkuah.
"Bintang, kata ibumu kantor kamu dekat dari hotel. Kamu besok bisa ikut menginap tidur dengan bude," kata bude saat kami sedang menunggu pesanan.
Aku tertawa geli mendengar itu. "Bude, terima kasih untuk tawarannya. Tapi, sebaiknya tidak usah. Nanti bude mau menginap di rumah 'kan?"
Wiwi hanya bisa diam mendengar dan melihat kami mengobrol. Bude di luar dugaan sungguh suka bicara.
Selesai makan, aku langsung minta ijin pulang. Bude menyuruh Wiwi menemaniku jalan kaki sampai stasiun Sudirman. Wiwi menurut tanpa membantah.