Mohon tunggu...
MK
MK Mohon Tunggu... Freelancer - Cahaya Bintang

Saat diri dapat katakan CUKUP di saat itu dengan mudah diri ini untuk BERBAGI kepada sesama:)

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Pintu Depan 24

26 April 2022   18:32 Diperbarui: 26 April 2022   18:46 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Iya, Bintang mandi sana. Kamu mau makan apa? Nanti biar kakak masaki," tanya kak Milah.

"Aku makan apa saja yang ada, kak!" jawabku sambil mengambil handuk lalu pergi mandi.

Kak Milah membuat soto ayam sebagai makan pagi. Di atas meja makan ada toples berisi kerupuk angin dan udang serta bawang goreng.

"Ini jeruknya Mbak," Bulan menawariku jeruk limo yang baru dipotongnya.

Kak Milah masih sibuk buat sambal. 

"Wangi soto ini harum, kak!" pujiku. "Ayo, kita bertiga makan bareng," ajakku.

"Ayo! Ini sambal cuka kesukaanmu sudah jadi," kata Kak Milah sambil menaruh mangkuk berisi sambal. 

Aku menarik kursi untuk dirinya duduk di samping. Bulan dari sejak potong jeruk limo sudah duduk di depanku.

Aku mengisi gelas semua orang dengan teh hangat. Setelah itu kami berdoa sebelum makan sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.

"Mbak! Gimana Beijing? Tadi aku ada menemukan album foto. Sepertinya seru sekali teman mbak di sana," tanya Bulan dengan penasaran.

"Bulan, makan dulu nanti baru ngobrol," kata kak Milah menenangkan dia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun