Kakak aktif ikut berbagai lomba yang ditawarkan kampus. Waktu itu ada lomba menulis yang disponsori perusahaan penerbangan terkenal bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Tinggi (Dikti).
Salah satu syarat untuk memenangkan lomba adalah tidak pernah tinggal di luar negeri. Kakak masuk jadi finalis. Saat wawancara tahap akhir sesama finalis saling kenalan dan tahu latar belakang masing-masing. Waktu pengumuman tiga pemenang utama, salah satu pemenang memiliki ayah diplomat dan pernah tinggal lama di luar negeri.Â
Tentu kenyataan yang bertolak belakang dengan syarat awal yang ditentukan Dikti membuat semua bertanya, "Kok, bisa!?" Tak lama kakak mendapat telefon dari finalis Jogjakarta. Finalis itu berkata bahwa temannya sesama finalis tidak sengaja mendengar pembicaraan orang Dikti saat datang ke kantor untuk ambil sertifikat kepesertaan.Â
"Seharusnya yang menang itu kamu. Tapi, karena kamu Tionghoa jadi digagalkan dan diganti anak diplomat itu," katanya. Kakak yang mendengar itu tidak kaget sama sekali karena menurut kakak ini memang sesuai yang kakak minta ke Tuhan untuk membimbing kakak mengenal Indonesia.Â
Keaktifan kakak ikut berbagai lomba menarik perhatian seorang dosen. Menurut beliau pekerjaan yang cocok untuk kakak adalah wartawan. Kakak menertawakan beliau karena menurut kakak tidak mungkin.
3 bulan setelah lulus kuliah, kakak bekerja jadi reporter media cetak ekonomi nomor satu terbesar milik asing. Pekerjaan memaksa kakak untuk belajar lebih dalam tentang ekonomi, politik, dan sosial budaya di Indonesia.Â
Perlahan kakak mulai mengenal Indonesia dari berbagai sisi dan kalangan sosial. Â Suatu hari, kakak mendapat tawaran bekerja untuk media televisi besar milik asing.Â
Hidup ini banyak pilihan. Kakak memilih menolak tawaran itu. Teman baik kakak marah besar karena dia dan jutaan orang di dunia berusaha keras bisa bekerja di sana, tapi kakak yang tanpa usaha bisa ditawarkan langsung masuk, malah kakak buang seenaknya ke tong sampah.Â
Kakak menolak karena alasan pribadi. Ada 1 senior media itu yang tidak bisa kakak hormati. Adik, untuk tahu sifat asli seseorang yang sudah bekerja senior itu memerlukan waktu tahunan.Â
10 tahun kemudian, kakak mendapat kabar bahwa senior itu tidak bekerja lagi karena sifat asli ketahuan dan tidak disukai banyak orang.Â
Setelah menolak tawaran bekerja itu, kakak memutuskan meninggalkan dunia media. 10 tahun itu, kakak lewati dengan bekerja di perusahaan asuransi dan makanan multinasional.