Ketika pintu kayu tua tergeser
Muncul Cahaya
Aura lembutnyaÂ
Terasa hingga ke relung hati
Tubuh yang dingin
Sekejap menghangat
Hatiku diliputi keharuan
Diselimuti cahaya lembutmu
Cahaya ingin selalu kumenatapmu
Biarkan cahaya lembutmu selalu menyelimuti hatiku
Detik jam tolong berhenti
Ku tak rela hari berganti
Perlahan meredupkan cahaya
Dan...
Perpisahan pun tak terelakkan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!