#catatanke-2
Surabaya memiliki "hubungan yang sepesial" dengan bulan Mei. Kota Surabaya akan full event, mengingat pada bulan ini seluruh warga Surabaya akan menyambut Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) yang ke-730. Event yang diadakan meliputi pameran UMKM di berbagai mall di Surabaya, festival budaya, pertandingan olahraga hingga konser musik yang semua kegiatan tersebut diselenggarakan pada awal Mei hingga akhir Mei mendatang.
Rangkaian event HJKS dalam bidang festival budaya akan ada Awarding dan pameran foto oleh pewarta foto Indonesia di alun-alun Surabaya, ada Night at The Museum di Tugu Pahlawan Surabaya, lalu ada masak besar Bobon Santoso dan Chef Arnold yang seluruhnya dilaksanakan pada 12-18 Mei 2023. Ada juga Surabaya Vaganza pada 27 Mei 2023 dan Pet Animals Day di Mangrove Medokan Sawah pada 28 Mei 2023.
Selanjutnya dalam bidang event olahraga, akan ada kejuaraan bola voli dan kejuaraan open dayung yang memeperebutkan piala wali kota Surabaya antar instansi se- Jawa Timur. Akan ada juga Bromo Kom Challenge dan Recovery Ride Bromo Kom keliling Surabaya yang seluruhnya akan dilaksanakan pada 21-28 Mei 2023.
Kemudian, ada pula konser musik yang akan dihadiri oleh artis-artis ibu kota. Pada 13 Mei 2023, akan ada The Great Journey of Noah yang dihadiri oleh Band Noah di Grand Ballroom Westin Hotel. Pada 13-14 Mei 2023, akan ada Sudut Baya yang dimeriahkan oleh Mahalini, JKT 48, Tiara Andini, Last Child, The Adams, Feel Koplo, dan The Panturas di Kenjeran Park.
Pada 19-20 Mei 2023, aka nada Dewa 19 a Night at the Orchestra yang akan dimeriahkan oleh Dewa 19, Ari Lasso, Virzha, Ello, Mulan Jameela, dan Andien di Grand City Convex. Lalu pada 27 Mei 2023, Â aka nada event Nge-Jazz Rek di Ciputra World Mall, dan yang terakhir pada 28 Mei 2023 akan ada Keluyuran Nang Tunjungan di Jalan Tunjungan.
Harapan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dari agenda event kemeriahan menyambut HJKS ke-730 masyarakat terlibat langsung dalam cara dan ikut memeriahkan. Dari harapan tersebut tujuan akhirnya adalah menciptakan gotong royong dan guyub rukun yang tercipta.
Tahu nggak guys? Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) pada awalnya diperingati setiap tanggal 1 April, loh. Alasan diperingati pada tanggal tersebut karena merupakan peninggalan Belanda. Namun, Pemerintah Kota Surabaya pada tahun 1975 kemudian merevisi nya ke tanggal 31 Mei yang hingga saat ini ditetapkan Hari Jadi Kota Surabaya pada tanggal tersebut.
Menurut pegiat sejarah Kota Surabaya Kuncarsono Prasetya alasan utama diubahnya hari jadi kota Surabaya karena arek-arek Suroboyo tidak suka dengan peninggalan yang berbau dengan Belanda. Bahkan, saat penggantian tanggal ulang tahun Surabaya, Pemerintah Kota Surabaya sampai membentuk tim khusus yang terdiri dari para sejarawan, yang bertugas untuk mencari dan menetapkan tanggal ulang tahun Kota Surabaya.
Tanggal 31 Mei dipilih sebagai hari jadi karena pada saat itu terjadi peristiwa pengusiran tentara Tartar oleh Raden Wijaya. Peristiwa tersebut terjadi pada tahun 1293, yang jika dihitung hingga sampai kini sudah berjalan 730 tahun.
Banyak orang meyakini bahwa peristiwa tersebut terjadi di pelabuhan, yang kini pelabuhan tersebut menjadi Kota Surabaya. Yang terjadi pada tanggal 24 bulan ke-4 dalam kalender Cina atau dalam hitungan Masehi pada tanggal 31 Mei 1293.
Namun, Kuncarsono menilai penetapan 31 Mei sebagai hari lahir Kota Surabaya tidak memiliki alasan yang kuat. Sehingga pada saat itu, dalam satu tim timbul perbedaan pendapat antar anggota. Tetapi pada akhirnya tanggal tersebut tetap dipilih karena dianggap mempunyai nilai kepahlawanan.
"Polemik itu pertama, 31 Mei didasarkan pada peristiwa pengusiran tentara Tartar tahun 1293. Tapi di situ kan tak disebutkan pasti itu terjadi padatanggal kapan. Kemudian Surabaya juga tidak sama sekali disebutkan dalam peristiwa itu." Ucap Kuncarsono.
"Peristiwa pengusiran tentara Tartar akhirnya dipilih karena dianggap punya nilai heroisme, padahal tidak ada hubungannya, itu kan peristiwa kelicikan Raden Wijaya yang berhasil mengelabuhi dan mengusir Tartar jadi tidak ada hubungan dengan heroisme." Imbuhnya.
Kemudian, ditemukan dalam versi lain pada hari ulang tahung Surabaya. Kuncar mengatakan, jika nama Surabaya pernah tertulis di Prasasti Canggu, tertulis pada tanggal 7 Juli 1358. Yang lalu dikuatkan dengan karya Prapanca Negarakertagama yang menyatakan bahwa Raja Hayam Wuruk pernah berkunjung ke Surabaya pada tahun 1365.
Dalam Prasasti Canggu menyebutkan kata "bekul", yang diyakini sebagai Bungkul. Gesang diyakini sebagai wilayah Pagesangan. Surabaya disebut dengan ejaan 'Churabaya', yang berarti tempat di tepi sungai.
Kuncar juga mengatakan, penetapan HJKS didasarkan pada adanya pemerintahan yang baru pertama kali dibentuk. Itulah sebabnya ketika Raden Rahmat mulai tinggal di Ampel Denta dari Trowulan.
"Tapi kalau dilihat dari pemerintahan modern, ya pada tanggal 1 April 1906 itu yang versi Belanda. Tapi kita tidak dalam rangka mana versi yang benar, karena itu perlu kajian sendiri." Jelasnya.
Menurut Purnawan, dosen sejarah Universitas Airlangga (Unair) di Basundoro, Belanda tidak menetapkan 1 April 1906 sebagai hari kelahirannya. Melainkan, penetapan administrasi Pemerintah Kota Surabaya.Â
"Kota Surabaya itu ditetapkan sebagai pemerintahan yang otonom itu pada 1 April. Kalau versi pemkot (HUT Surabaya), ya 31 Mei yang sekarang diperingati," kata Purnawan.
Maka, pengertian dari 1 April dan 31 Mei tersebut berbeda. Yakni penetapan dan berdirinya kota versi Pemkot Surabaya.
Sumber : Tahu Kah Kamu? Ternyata Ada 3 Versi Hari Ulang Tahun Surabaya (detik.com)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H