Telah dilakukan pelatihan dan praktik pembuatan eco-enzyme oleh sekelompok Mahasiswa KKN-Tematik Inovasi IPB University pada hari Minggu (16/7/2023) di Kantor Balai Desa Girijaya, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi yang diikuti oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Girijaya. Kegiatan ini dilaksanakan karena masih banyak petani yang menggunakan pupuk kimia untuk pertaniannya. Eco-enzyme juga menjadi salah satu solusi dalam mengelola limbah organik rumah tangga yang dapat dibuat oleh masyarakat secara mandiri.
Dalam kegiatan tersebut, Reynata selaku Ketua Kelompok KKN Desa Girijaya memberikan penjelasan mengenai apa itu eco-enzyme serta tata cara pembuatan dan manfaatnya untuk pertanian maupun kebutuhan rumah tangga seperti pembersih lantai, pembersih peralatan dapur sampai pembersih kulit atau sabun. Setelah pemberian materi, dilanjutkan dengan praktik pembuatan eco-enzyme secara langsung yang dipraktikkan oleh Ilham, mahasiswa KKN-TI dengan menggunakan alat dan bahan yang sudah disiapkan oleh mahasiswa sebelumnya.
Eco-enzyme sendiri merupakan pupuk organik cair hasil dari fermentasi limbah organik seperti kulit buah dan sayuran dengan campuran gula aren, dan air. Cara pembuatannya pun tergolong sangat mudah, hanya dengan mencampurkan 3 bahan tersebut dengan perbandingan 1:3:10, yaitu 1 bagian gula aren : 3 bagian limbah organik berupa kulit buah atau sayuran, dan 10 bagian air bersih yang kemudian dtutup dan didiamkan selama 90 hari atau 3 bulan.
Setiap minggunya, wadah harus dibuka untuk membuang gas kemudian diaduk selama 5 menit dan tutup kembali wadah. Wadah diletakkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Campuran ini akan menghasilkan cairan yang berwarna coklat gelap dan memiliki bau khas fermentasi asam manis yang kuat.
Ilham menjelaskan bahwa tanda eco-enzyme ini berhasil adalah dengan tidak adanya aroma busuk pada cairan tersebut melainkan aroma fermentasi yang kuat berdasarkan bahan-bahan yang digunakan, contohnya jika limbah kulit jeruk yang digunakan banyak maka aroma jeruknya akan kuat.
Selain itu, terdapat sesi pemberian simbolis kepada perwakilan dari Gapoktan berupa tong plastik kosong untuk praktik membuat eco-enzyme secara mandiri dan diberikan juga sampel dari eco-enzyme yang telah difermentasi selama 1 tahun.