Mohon tunggu...
Kartika Shiam
Kartika Shiam Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Pendidikan Seni Rupa Universitas Negeri Surabaya

Saya adalah seorang pengajar dan seniman seni rupa yang bertugas juga mempublikasi kegiatan teman-teman saya dalam menciptakan keberlangsungan ekosistem pengalaman berkarya seni rupa dalam aktualisasi diri, program studi dan di masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

"Gulung-Lipat-Jumput, Ikat" Teknik Menghias Kriya Tekstil yang Hasilnya Membuat Bahagia para Ibu di Lidah Wetan, Surabaya

6 Agustus 2024   21:18 Diperbarui: 7 Agustus 2024   12:38 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1.  Peserta dan Tim PKM Unesa (Dokpri)


Para Ibu PKK pada Sabtu, 27 Juli 2024 merasa bertanya-tanya melihat tumpukan kain, pewarna dan alat ikat yang disiapkan oleh tim Pengabdian kepada Masyarakat dari para dosen dan mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Seni Rupa, Universitas Negeri Surabaya di Balai Rukun Warga 5, LIdah Wetan, Surabaya. Alat dan bahan tersebut dikolaborasikan untuk menghias kain dengan teknik "Gulijat". Teknik "Gulijat" adalah sebutan dari Gulung-Lipat-Jumput, Ikat yang telah dikenalkan kepada masyarakat secara luas mulai tahun 2019 melalui berbagai workshop bagi guru SD se-kota Surabaya yang diprakarsai oleh Dinas Pendidikan Kota Surabaya. Teknik ini kemudian juga dikenal di kalangan SMP dan SMA, serta masyarakat secara lebih luas. Teknik ini sangat mudah dipelajari dan sangat luas peluangnya untuk dikembangkan baik itu motif maupun warnanya. Teknik "Gulijat" teknik ini dimunculkan sebagai upaya mengembangkan kain jumput yang merupakan salah satu kain tradisional Jawa, dikombinasi dengan teknik Shibori, konon dari Jepang, yang motifnya dihasilkan dari lipatan-lipatan.

Pelatihan ini mengharuskan para Ibu PKK RW 5 harus menggunakan minimal dua teknik dalam menghias, para ibu PKK RW 5 dengan semangat merancang teknik mana dan sudut mana harus digunakan. Kegiatan ini bertujuan untuk membawa teknik terbaru ini ke tengah masyarakat, memberikan peluang bagi anggota komunitas untuk belajar, berkreasi, dan mengapresiasi seni kriya tekstil yang inovatif. Proses dalam menggunakan teknik "Gulijat" sangat menegangkan dan membahagiakan karena setelah kain digulung-lipat-jumput dan ikat, para ibu harus mencelupkan pada warna dengan merata hingga saat-saat membuka ikatan akan menjadi sangat meneggangkan karena hasilnya yang tidak terprediksi.

Gambar 2.  Pengenalan teknik GULIJAT kepada peserta pelatihan (Dokpri)
Gambar 2.  Pengenalan teknik GULIJAT kepada peserta pelatihan (Dokpri)
Gambar 3.  Proses mengikat kain untuk membentuk motif pada kain (Dokpri)
Gambar 3.  Proses mengikat kain untuk membentuk motif pada kain (Dokpri)
Gambar 4.  Proses pewarnaan pada kain (Dokpri)
Gambar 4.  Proses pewarnaan pada kain (Dokpri)
Kegiatan PKM ini merupakan implementasi dari Tridharma perguruan tinggi, bertujuan untuk memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat melalui transfer pengetahuan dan keterampilan. Acara ini diikuti oleh sekitar 30 peserta dengan dibuka oleh perangkat warga. Selama kegiatan pelatihan para peserta diajarkan cara menggulung, melipat, menjumput, dan mengikat bahan yang telah disediakan. Proses ini dilakukan secara bertahap dan dipantau oleh dosen serta beberapa pendamping ahli untuk memastikan bahwa setiap peserta memahami dan mampu menerapkan teknik ini dengan tepat. Tujuan utama dari praktek ini adalah agar peserta, sebagian besar ibu rumah tangga anggota PKK, dapat menghasilkan produk-produk kreatif yang memiliki nilai jual.

Gambar 5.  Foto bersama peserta dan karya hasil pelatihan (Dokpri)
Gambar 5.  Foto bersama peserta dan karya hasil pelatihan (Dokpri)
Acara ini diakhiri dengan pemberian penghargaan untuk karya terbaik yang dihasilkan oleh peserta. Selain itu karya yang dihasilkan pun dapat dibawa pulang oleh para peserta sebagai kenang-kenangan. Pemberian hadiah dan kenang-kenangan ini bertujuan untuk memotivasi peserta agar mau untuk terus berkarya di kemudian hari. melalui Kegiatan PKM ini juga diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan kreativitas ibu-ibu PKK dalam menghasilkan produk yang bisa dipasarkan, sehingga memberi dampak positif pada perekonomian keluarga dan masyarakat setempat.

Gambar 6.  Apresiasi Karya terbaik hasil pelatihan (Dokpri)
Gambar 6.  Apresiasi Karya terbaik hasil pelatihan (Dokpri)

Gambar 7.  Foto Bersama dan Penutupan Kegiatan Pelatihan (Dokpri)
Gambar 7.  Foto Bersama dan Penutupan Kegiatan Pelatihan (Dokpri)

Sumber : Pungi Siregar, Kartika Herlina CS (Dosen S1 Pendidikan Seni Rupa/FBS/Unesa)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun