Mohon tunggu...
Kartika Desy Wardani
Kartika Desy Wardani Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Seorang pembelajar sepanjang hayat yang telah berkecimpung di dunia pendidikan selama dua dekade.

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Belajar dari Napoleon Bonaparte Tentang Profesionalisme Bekerja

9 Januari 2025   08:52 Diperbarui: 9 Januari 2025   18:28 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Napoleon Bonaparte merupakan salah satu pemimpin Prancis pada awal abad 19. Sebagai seorang panglima, dia memenangkan banyak peperangan melawan musuh-musuh negara sekitar. Meskipun dia juga mengalami sejumlah kekalahan, namun strategi-strategi perangnya banyak menginspirasi dunia. Dia berhasil membawa Prancis pada masa kejayaan dan meninggalkan legasi namanya sebagai salah satu panglima terbaik yang pernah dikenal massa. Sebagai catatan penting, selain secara militer, Napoleon Bonaparte juga mampu menancapkan pengaruh secara politik. Pada masa kepemimpinannya, dia meluncurkan sebuah undang-undang yang terkenal dengan nama "Kode Napoleon (Napoleon Code).

PERATURAN YANG SAMA

Kode Napoleon mengorganisir perundang-undangan di Prancis dengan lebih sistematis dan efisien. Napoleon menerapkan hukum yang seragam di seluruh penjuru negeri. Tidak ada lagi perbedaan sistem regulasi yang berbeda-beda di setiap wilayah kekuasaan Prancis, menggantikan hukum-hukum feodal dan kebiasaan setempat yang pernah diterapkan dan kerap menimbulkan perbedaan di antara masyarakat. 

PROFESIONALISME BEKERJA

Hal yang menarik dari kode yang diterapkan adalah larangan bagi setiap pegawai pemerintah untuk memberikan pekerjaan kepada siapapun yang mereka inginkan. Setiap rekrutmen harus diberikan kepada individu yang mampu menjalankan pekerjaan dengan baik. Jika ada kandidat yang berasal dari keluarga pegawai pemerintahan namun kualitas bekerjanya tidak lebih baik dibanding kandidat dari kalangan rakyat, maka harus diprioritaskan kandidat dari rakyat dengan etos kerja yang lebih baik. Napoleon berani membuat keputusan untuk menghapuskan hak-hak individu yang dibawa dari lahir, suatu hal yang baru pada masa itu karena biasanya anak-anak bangsawan memiliki hak lebih tinggi di banding anak-anak warga biasa. Dia menekankan bahwa setiap warga memiliki hak yang sama di mata hukum.

PENGUMPULAN DAN PENGGUNAAN PAJAK

Napoleon juga mengubah sistem pengumpulan pajak. Dia yang memilih sendiri para pemimpin pengumpulan pajak dan mengawasi dengan ketat atas setiap pengeluaran negara. Strategi ini diterapkan untuk memastikan pengeluaran hanya dialokasikan pada hal-hal yang Napoleon setujui dan menghindari penghamburan dana untuk hal-hal tak penting. Sebagai dampak dari kebijakan ini, Prancis mampu mengumpulkan cukup budget untuk membuat pemerintahan berjalan dengan lancar. Meskipun dana ini juga akhirnya digunakan untuk mendukung keberlangsungan perang, karena Napoleon memiliki mimpi untuk menguasai Eropa.

Sayangnya, walaupun ada hal-hal positif dari kode ini, namun regulasi ini juga mengambil sejumlah hak-hak yang dimiliki perempuan dan juga membangkitkan kembali perbudakan, yang sebelumnya sudah tidak ada lagi sejak Revolusi Prancis tahun 1794. Akibat kode ini, wanita memiliki hak yang terbatas, di mana secara ekonomi tidak boleh menandatangani perjanjian, membangun bisnis, ataupun memiliki properti sendiri tanpa persetujuan suami. Sementara itu hak-hak sipil warga juga lebih eksklusif diterapkan pada warga asli Prancis, sementara eksploitasi tenaga manusia masih terus terjadi, seperti di koloni Prancis, Haiti (dulu Saint Domingue).

Sejarah Napoleon Bonaparte secara lengkap memang akan sangat panjang. Tulisan ini hanya merekap sejumlah kecil aspek-aspek besar yang mungkin masih bisa relevan untuk dipelajari dengan kondisi saat ini. Konon sejumlah negara turut mengaplikasikan sebagian dari kode Napoleon yang signifikan bagi kepentingan domestik negara mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun