Mohon tunggu...
Kartika Conny
Kartika Conny Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Menuangkan sedikit cerita dalam tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Festival Payung Indonesia 2021 Berikan Sejumlah Wadah Kreasi bagi Sumber Daya Kreatif

7 Desember 2021   20:49 Diperbarui: 7 Desember 2021   21:02 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Solo, Jawa Tengah -- Setelah vakum selama satu tahun karena masih dalam lingkup pandemi, Festival Payung Indonesia kembali digelar dengan meriah di Taman Balekambang, Surakarta. Memulai pre-event festival sejak bulan November, puncak acara menyajikan penampilan menarik yang berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 3 sampai 5 Desember 2021.

Diselenggarakan secara outdoor, panitia tetap mengoptimalkan pengunjung untuk tetap mengutamakan protokol kesehatan dengan ketat. Memasuki wilayah Taman Balekambang, pengunjung dipastikan sudah mencuci tangan, cek suhu, lalu scan barcode aplikasi PeduliLindungi untuk tracking jumlah kedatangan.

Disambut dengan cantik, pengunjung disuguhkan ratusan payung warna-warni yang bergantungan mengelilingi pintu masuk. Seperti sudah mengetahui keharusan ketika berkunjung ke festival, panitia menyediakan wilayah untuk berfoto ria dengan payung paling besar bertuliskan festpin8 2021, mengartikan sedang berada di lokasi Festival Payung Indonesia ke-8 yang diadakan pada tahun 2021.

Berjejer stan menampilkan beragam payung yang dihasilkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dari berbagai daerah di Indonesia, Sabang sampai Merauke. Festival tahun ini tidak hanya menampilkan payung biasa, tetapi juga membuka kelas kreasi untuk berlatih membuat origami, boneka kayu, payung rajut, payung kertas, hingga lomba untuk menghiasnya menjadi lebih indah. Pelatihan tersebut sekaligus memberi kesempatan UMKM dan pengunjung belajar langsung dari para seniman Indonesia.

Selain membuka kesempatan bagi para UMKM menunjukkan hasil karyanya, Festival Payung Indonesia 2021 turut berkontribusi bagi sumber daya kreatif memamerkan kebolehannya, mulai dari merajut, memahat, mendesain, melukis, hingga membentuk payung yang apik dengan beragam bahan. Paling berkesan, Festival Payung Indonesia ke-8 ini turut dimeriahkan akan adanya talkshow dari salah satu seniman payung kertas di Indonesia.

"Ada talkshow juga dari Mbah Rasimun paling tua di sini, umurnya 98 tahun. Pengalamannya di festival payung sudah ikut lebih dari 3 kali, sudah sangat tua, tetapi semangatnya luar biasa," ungkap Faisal, volunteer festival, Minggu (5/12).

Dibuka secara umum, workshop di Festival Payung Indonesia juga memberikan pelatihan khusus dengan jadwal yang selalu diperbarui dan diunggah di Instagram @festival_payung_indonesia. Abdiel Theo, salah satu volunteer, menambahkan adanya sesi tersendiri bagi anak berkebutuhan khusus menunjukkan karya menariknya di festival tahun ini.

Objek Festival Payung Indonesia, lukisan anak berkebutuhan khusus, Minggu (5/12) (Foto: Dokumen Pribadi)
Objek Festival Payung Indonesia, lukisan anak berkebutuhan khusus, Minggu (5/12) (Foto: Dokumen Pribadi)

"Workshop-nya ada origami, benang jadi boneka, ada semacam goni dijadiin umbrella, ada boneka kayu juga. Kemarin hari pertama itu ada anak-anak istimewa, anak autis itu menggambar di payung, karyanya dipajang di tengah situ," jelas Theo, Minggu (5/12), sambil menunjuk ke pusat Taman Balekambang sekitaran kolam utama.

Banyaknya pengunjung yang mencapai lebih dari 1500 orang apabila dicek melalui aplikasi PeduliLindungi pada Minggu lalu, segenap volunteer menyatakan bahwa puncak acara sekaligus penutupan festival ini menjadi titik tertinggi keramaian. Beberapa pengunjung datang untuk mengikuti workshop dan lomba, menyaksikan penampilan karya seni, mengambil foto terbaik, atau bahkan hanya sekadar ingin menghabiskan sisa akhir pekan.

"Di sini aku mau melihat berbagai macam, payung atau kerajinan, ada payung dilukis, dibuat dari bahan rajutan. Selain adanya pameran payung, ada juga workshop, dan perlombaan. Paling menarik payung yang dirajut, dari benang dibuat payung, itu menurutku menarik karena jarang ada payung yang dibuat dari benang," kata Fiona, pengunjung Festival Payung Indonesia, Minggu (5/12).

Penyelenggaraan festival payung secara garis besar dapat dinyatakan berhasil menarik perhatian masyarakat, khususnya di bidang kesenian. Bukan hanya sekadar memamerkan karya seni, Festival Payung Indonesia 2021 turut memberikan wadah masyarakat untuk melirik dan berlatih nyeni sehingga bisa melestarikan kesenian-kesenian yang ada di Indonesia. Sebagai media ekspresi, harapannya, payung juga bisa ditetapkan menjadi alas kesenian di setiap daerah. Jaga terus kesenian dan jangan pernah malu membudayakan cinta produk Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun