Solo, Jawa Tengah---Beroperasi sebagai salah satu transportasi umum pilihan di Kota Surakarta, Batik Solo Trans (BST) dengan armada barunya menjalin kerja sama aktif dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk memberikan fasilitas secara gratis. Menawarkan pelayanan transportasi gratis tanpa syarat sejak 4 Juli 2020, BST juga mengirimkan armada terbaru yang semula berwarna biru menjadi warna merah, dilengkapi dengan desain interior yang kian apik. Berjalan kurang lebih hampir dua tahun digratiskan, para pengawas dari Surveier Indonesia mengaku minat masyarakat semakin tinggi untuk naik transportasi umum di Solo.
"Kalau dilihat dari record-nya, penumpang justru minatnya juga tinggi, apalagi gratis. Masih banyak dari mereka juga yang mau naik transportasi umum, khususnya BST," jelas Banu, salah satu Surveier Indonesia di Batik Solo Trans pada wawancara Selasa siang (30/11).
Terakhir kali merasakan fasilitas BST, penulis masih mengenakan seragam putih biru sebagai transportasi wajib pulang sekolah. Kini, dengan segala perkembangan dan penataan yang ada, BST semakin menjadi pilihan masyarakat untuk berkendara tanpa ragu.Â
Menariknya, hampir dua tahun belakangan, sopir tidak lagi mengejar setoran, apalagi jumlah penumpang, tetapi justru mengejar waktu beroperasi sehingga perjalanan terasa lebih lancar dan cepat.
Berkolaborasi dengan Teman Bus yang merupakan implementasi program buy the service dari Kemenhub, BST turut mengupayakan pemaksimalan aplikasi untuk memantau jadwal dan rute keberangkatan setiap armada.Â
Bukan hanya itu, setiap armada BST juga diberi fasilitas tambahan, seperti pemberitahuan jalur berikutnya di depan atas area kaca, serta monitor untuk sopir mengetahui waktu yang telah ditentukan sebagai acuan jarak kedatangan di halte terdekat.
Setelah beroperasi secara gratis selama hampir dua tahun tanpa syarat, para pengemudi mencoba menyosialisasikan kepada para penumpang untuk mulai membawa kartu non-tunai sebagai syarat naik BST, meskipun belum ada tarif yang ditentukan.Â
Dalam perjalanan jalur koridor 4, sebanyak total 10 penumpang selalu diingatkan apabila syarat kartu non-tunai akan berlaku mulai 1 Desember 2021. Berulang kali, Pak Bambang, sopir BST koridor 4, tidak berhenti memberikan pengumuman tersebut secara lisan demi menghindari penurunan penumpang karena tidak membawa kartu non-tunai di perjalanan keesokan harinya.
"Sudah punya kartu? Mulai besok, aktivitas di BST wajib membawa dan menempel kartu kalau naik. Jadi, harus disiapkan dari awal biar gak ribet, gak ngantre lama. Jangan lupa nggih, mas, mbak, bapak, ibu," ucap Pak Bambang ketika ada penumpang naik.
Sebagai syarat wajib naik BST mulai 1 Desember 2021, perangkat untuk menempel kartu non-tunai pun sudah tersedia di setiap armada, tepatnya di dekat pintu masuk bagian depan. Kartu non-tunai yang berlaku sebagai syarat naik BST, seperti Tap Cash BNI, Flazz BCA, E-money Mandiri, dan Brizzi BRI perlu disiapkan untuk perjalanan berikutnya. Penempelan kartu non-tunai ini juga dideklarasikan langsung dari Kemenhub supaya setiap armada dari Teman Bus dapat dengan mudah dilacak pengoperasiannya, termasuk jadwal kedatangan di setiap halte.
Terlihat fokus dengan tablet masing-masing ketika diwawancarai Selasa siang (30/11), beberapa pengawas internal terminal mengaku lebih terbantu untuk melihat track perjalanan BST di aplikasi Teman Bus. Banu, salah satu Surveier Indonesia di Batik Solo Trans, menyebutkan apabila pengawas di sini juga turut menyosialisasikan penggunaan kartu non-tunai untuk naik BST kepada beberapa calon penumpang, termasuk saya.
"Kalau hari ini (30/11), masih gratis, tanpa syarat. Mulai 1 Desember 2021, penumpang harus bawa dan tempel kartu non-tunai. Sekarang tinggal naik saja, turun ya turun saja, belum ada ketentuan harus menempel kartu, tapi mulai besok harus dipatuhi supaya bisa naik dengan lancar," ungkap Banu mengenai penggunaan kartu non-tunai sebagai syarat naik BST.
Lebih lanjut, Pak Heru, sopir yang juga ikut dalam perjalanan koridor 4 Selasa siang, menambahkan apabila perjalanan menggunakan BST semakin dilirik masyarakat sebagai transportasi umum yang ramah, aman, dan mudah akses dengan halte berjajar di pinggir jalanan kota.
"Armada BST ini juga sudah ditambah, jalur keberangkatan juga sudah diperluas, koridor diperbanyak. Masyarakat bisa dengan mudah naik transportasi umum dengan aman. Sebelum ada kepastian tarif, maksimalkan penggunaan armada umum untuk perjalanan saja," jelas Pak Heru.
Banyak manfaat yang diberikan, dengan tagline #KamiAdaUntukAnda, BST berharap dapat meningkatkan minat masyarakat dalam menggunakan transportasi umum, serta melayani dengan maksimal demi keamanan dan kenyamanan penumpang.Â
Selagi diberikan fasilitas yang sudah memadai, mari coba pakai dengan tetap jaga kebersihan, serta keutuhan interior dalam bus. Bersama bangkitkan ekonomi dan pariwisata Indonesia, lakukan perjalanan dengan transportasi umum untuk kurangi kemacetan jalanan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI