Mohon tunggu...
Kartika Catur Pelita
Kartika Catur Pelita Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis 700-an cerpen. 150 cerpen dimuat 70-an media, di antaranya: Suara Merdeka, Suara Pembaruan, Nova, Kartini, Republika, Bangka Pos, Solopos, Media Indonesia, Kompas, Kedaulatan Rakyat, Minggu Pagi. Cerpen terpilih di antologi cerpen JOGLO 11 dan 12(Taman Budaya Jawa Tengah, 2011, 2012), antologi 15 Cerpen Inspiratif 2011, 'Membunuh Impian" Annida Online, antologi puisi "Sebatang Rusuk" (Samudra), antologi puisi dwibahasa "Flows into tehe Sink into the Gutter", 126 Penyair(Shell). Buku solo: novel Perjaka, kumcer Balada Orang-Orang Tercinta, Perempuan yang Ngidam Buah Nangka, novel Karimunjawa Love Story. Founder komunitas Akademi Menulis Jepara(AMJ).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Balada Orang-orang Tercinta

26 Desember 2014   16:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:25 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1419559302267817640

[caption id="attachment_361799" align="aligncenter" width="438" caption="beritawan.web.id"][/caption]

Kisah  yang saya tulis, berupa cerpen kali ini bertutur tentang Zahra, gadis cilik mulai yang mendekap kedua adik kembarnya, Fadli dan Fadlan, ektika bencana tsunami melanda Aceh pada 2014. Pada saat itu Abi dan Mak tak ada di rumah.

Ahad yang cerah. Pagi-pagi sekali setelah sembahyang Subuh Mak sudah berangkat ke pasar jualan sembako di kiosnya. Tentu Mak berangkat bersama Abi, menaiki labi-labi milik kami. Ya,  ayah yang berprofesi sebagai sopir. Menurut Abi, karena setiap hari kita makan maka setiap hari kita harus bekerja

Zahra takkkan pernah lupa ketika hempasan gelombang serupa dinding-dinding setinggi pohon kelapa memangsa dirinya.

Zahra yang kehilangn orong-orang tercinta. Zahra yang trauma...

"BALADA ORANG-ORANG TERCINTA" cerpen Kartika Catur Pelita, dimuat di REPUBLIKA, Minggu 14 Desember 2014. Ini cerpen KCP yang dimuat di REPUBLIKA, kali kedua, setelah "KABUT API"( 11 Mei 2014).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun