Salah satu tradisi yang paling dirindukan saat lebaran selain  ketupat dan opor ayam adalah mudik.Â
Dengan mudik, kita bisa mendapatkan semua manfaat sekaligus.
Mulai dari bertemu sanak saudara, bersilaturahmi hingga mendapatkan opor gratis dari satu rumah ke rumah lain.Â
Bercanda ya hehe.Â
Mudik sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia, jika lebaran tidak mudik rasanya ada yang kurang.Â
Walau berbagai berita di televisi sudah gembar gembor menayangkan situasi arus yang intens dari hari ke hari, seperti kemacetan, jalan rusak, Â dan sebagainya.
Tetap saja pulang kampung selalu menjadi primadona di kalangan masyarakat.
Fun fact-nya, selalu ada saja yang abai dengan keselamatan dan terpaku pada euforianya saja.Â
Untuk itu, Â jangan lakukan 5 tips ini, Jika tidak mau Aman dan Nyaman Saat Mudik Lebaran.Â
1. Selalu Pantau Pemberitaan Arus Mudik.Â
Menapak tilas pengalaman saya mudik ke Jawa bersama keluarga, saya bisa bilang menonton atau membaca berita baik di televisi atau berbagai media adalah kunci. Â
Beruntung di berbagai media sudah menyediakan tips dan trik, hingga kondisi jalan ketika arus mudik.Â
Atau bisa jadi tips ini sudah dilakukan oleh para pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi. Soalnya memantau kondisi jalan adalah yang utama.
Tidak mau kan, ketika sedang asyik menuju titik yang ditempuh, eh jalan malah amblas? Akhirnya malah putbal (putar balik) dan memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit.
Untuk pemudik yang memilih menggunakan transportasi seperti kereta atau pesawat terbang, ya tips saya selain memantau harga tiket, perkiraan cuaca juga harus menjadi prioritas.
Mungkin men-surfing tentang cuaca bisa dianggap remeh, padahal kalau berangkat di waktu yang cerah pasti akan memaksimalkan perjalanan dibandingkan berangkat ketika waktu hujan.Â
2. Siapkan Rute Cadangan
Dibandingkan jaman dulu, mudik kali ini sudah lebih enak.Â
Berbagai rute tol sudah disediakan dan bisa memangkas arus waktu yang diperkirakan.
Tetapi bagaimana jika kita hanya mengandalkan satu rute dan ternyata malah menimbulkan kemacetan yang parah?
Tentunya kamu bisa membuka peta dan melihat rute alternatif sebagai list tujuan kamu.Â
Rute cadangan adalah berkaitan dengan budgeting.Â
Ada yang mengatakan tol lebih cepat memangkas waktu untuk sampai tujuan, tetapi jika macet sudah menyita selama beberapa jam maka yang diperhitungkan berapa biaya bensin yang sudah dikeluarkan selama itu.Â
Menurut saya ini menjadi pertimbangan dasar, karena mudik adalah bagian dari strategi.Â
3. Siapkan Kondisi Kendaraan dan Badan yang Prima.
Kalau soal kendaraan prima itu seharusnya selaras dengan kondisi tubuh yang optimal.Â
Ya dong, bayangkan mobilmu sedang di top performance, eh yang jadi supir malah mengantuk.Â
Jadinya sayang dong, malah tidur di jalan atau tempat lain.Â
Dikutip dari berbagai sumber, kondisi aki, air aki dan ban mobil harus selalu dicek.
Biasanya di saat sekarang, beberapa service mobil sudah dipadati oleh pengunjung.Â
Mereka tahu kalau kendaraan adalah partner utama untuk memberangkatkan mereka ke kampung halaman.Â
Oleh karena itu, perlakuan mobil yang di-treatment juga harus senada dengan penggunanya.Â
Makan makanan yang bergizi dan tidur yang cukup.Â
Bila perlu mengkonsumsi vitamin agar stamina semakin topcer.Â
4. Cek Kondisi Rumah
Ketika meninggalkan rumah selama beberapa hari, tentu kita harus mengecek kondisi rumah sebelum ditinggal.Â
Pastikan semua perangkat yang mengandung listrik dimatikan. Tidak ada kabel yang masih menyala dan dibiarkan begitu saja.Â
Tujuannya agar mencegah resiko terjadinya arus pendek, yang akhirnya berdampak pada kebakaran.Â
Hal-hal yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah Periksa semua pintu rumah terkunci, dan melepas regulator gas dari tabungnya sebelum bermudik.
Kemudian, setidaknya lapor ke RT, jika hendak bepergian.Â
Secara tidak langsung, lingkungan akan mengawasi rumahmu.Â
Menurut saya, CCTV terbaik adalah tetangga sekitar.
5. Tentukan Rest Area sebagai Waktu Singgahmu
Selain backup plan, rute yang harus diperhitungan selanjutnya adalah rest area.
Balapan saja membutuhkan pit stop, apalagi pemudik? hehe.Â
Yes, kegunaan rest area selain meng-cover diri agar lebih fit untuk  menggapai target selanjutnya.Â
Saya sering membaca di beberapa berita online, banyak dari mereka mengabaikan waktu istirahat dan memilih meneruskan perjalanan.Â
Terkesan sepele, tetapi dampaknya besar.Â
Rest area bukan hanya tempat untuk mengisi bensin atau ke toilet saja, melainkan tempat untuk mengisi perut.Â
Jika kamu membawa bekal, setidaknya makanlah di rest area agar bisa lebih rileks.
Jangan memaksakan diri untuk menyetir sembari melakukan hal-hal lain, seperti minum atau bahkan memakan snack.
Konsentrasimu bisa terpecah, dampaknya bisa merugikan diri sendiri, dan juga sekitarnya.
6. Siapkan Bekal dan Bawa Barang Secukupnya
Alasan terselubung dari mudik adalah flexing.Â
Ya, memberikan kabar kepada sanak keluarga tentang pencapaian yang sudah diraih.Â
Walau mungkin ada saja yang memberitahukan secara tidak langsung, tetapi tetap saja mudik memiliki pengertian yang berbeda-beda.Â
Hal ini cukup menjelaskan mengapa orang membawa banyak barang seperti ingin pindah rumah.Â
Saya rasa membawa barang berlebihan bisa menyebabkan kerepotan tersendiri.Â
Di samping heboh dengan apa yang ingin dipersiapkan, sehingga lupa dengan apa yang ingin dituju.Â
Biasanya saya membuat list tentang barang apa saja yang dibawa.Â
Jika dirasa berlebihan, saya bisa meng-eliminasinya satu per satu.
Kalau barang yang dibawa sudah menggunung, saya khawatir kepada sang supir yang malah nanti kesulitan untuk melihat rear side view atau kaca belakang yang ada pada mobil.Â
Dulu saya pernah membaca di Auto Bild, tentang size bagasi dari setiap mobil.Â
Ada batasan mengapa beban yang direkomendasikan supaya kendaraan tidak "tersiksa" dalam perjalanan.Â
Kalau bawaan barang sebelum mudik saja sudah banyak, bagaimana dengan oleh-olehnya? hehe.Â
Terkait dengan bekal, jika budget-mu cukup besar, saya rasa lebih baik membawa bekal yang tidak terlalu memakan tempat yang banyak.Â
Contohnya seperti jus kemasan, makanan ringan dan sebagainya.Â
Tetapi kalau mau extra, ya bisa saja membawa bekal.
Selain lebih hemat, tentu juga lebih efisien.Â
Kamu bisa memilih rest area manapun untuk mengkonsumsinya.Â
7. Manfaatkan Program Mudik Gratis
Setiap tahun, banyak sekali organisasi maupun Kementerian mengadakan Program Mudik Gratis.Â
Selain lebih hemat, pengguna juga terasa lebih aman.Â
Mereka bisa menemui pengalaman baru, teman baru dari berbagai kota.
Saya rasa program ini bagus dan harus digalakkan untuk mengurangi resiko kemacetan ketika mudik.Â
8. Budgeting
Mengapa saya memasukkan budgeting pada segmen terakhir?Â
Saya rasa ketika ingin mudik, alokasi dana itu sudah dipersiapkan jauh sebelum keberangkatan.Â
Sebaiknya membuat list atau post, bagaimana pengeluaran apa saja yang nanti akan dikeluarkan.Â
Jangan sampai beberapa post ini malah dikorbankan untuk kepentingan yang tidak perlu.Â
Atau malah membuat kepala pusing karena tagihan bengkak.Â
Saya rasa di jaman online, menggunakan beberapa list ini bisa dipermudah.Â
Ada beberapa aplikasi online yang bisa digunakan untuk mengatur keuangan kamu.Â
9. Membawa Uang Darurat
Ini masih terkait dengan budgeting, penggunaan uang darurat ini sangatlah dibutuhkan.Â
Jika terjadi di luar kendali, ada dana yang bisa digunakan untuk menanggulangi tersebut.
Misalnya ketika sakit, dan sebagainya.Â
Sebaiknya dana darurat harus terpisah dengan tabungan.Â
Menurut saya, tabungan erat kaitannya dengan simpanan atau investasi, jadi tidak perlu disangkutpautkan dengan hal-hal yang mendesak tersebut.Â
Sekian dari ulasan tentang Jangan Lakukan 9 Hal Ini, Kalau tidak Mau Aman dan Nyaman Saat Mudik Lebaran.
Semoga para pemudik bisa bertemu dengan keluarga dengan sehat, aman, lancar dan sentosa.
See you!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H