Mohon tunggu...
Kartika
Kartika Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa perbankan syariah UIN MATARAM

Kelas A

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Etika Demonstrasi Petani Tuntut Kenaikan Harga Jagung

22 Juni 2020   19:08 Diperbarui: 22 Juni 2020   19:11 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Jika menyuarakan tujuan dengan etika demonstrasi maka pihak yang dituntut akan lebih terbuka menerima tuntutan tersebut. Apa gunanya berdemonstrasi dan meneriakkan keadilan, jika pada akhirnya membuktikan yang dilakukan memberikan ketidakadilan bagi masyarakat sekitar.Masyarakat menjadi kesulitan karena tidak aman.

Petani jagung yang mengatasnamakan rakyat menjadi pihak yang sangat bertanggung jawab atas masalah ini. Buat apa meneriakkan para penguasa yang bertikai, jika para petani sendiri tidak bisa melakukan demonstrasi yang santun dan tertib.

Tidak semua demonstrasi harus berujung pada perusakan. Jika pada akhirnya demonstrasi yang dilakukan oleh para petani  selalu berujung pada tindakan anarkis, maka mari mengintrospeksi diri terlebih dahulu.

Buat apa melakukan aksi di depan gedung Bupati dan DPRD jika pada akhirnya orang tidak memberi tanggapan. Kita semua harus mengingat penghuni besar DPRD adalah mereka yang dahulunya juga penentang keras pemerintah. 

Sekarang kita berada di posisi yang sama dengan para anggota DPRD di masa lalu. Jika tindakan yang dilakukan pada akhirnya selalu berujung pada tindakan anarkis, maka bersiap-siaplah negeri ini akan lebih hancur di tangan masyarakatnya sendiri.

Masa aksi dengan itikad yang baik, datang menyuarakan pendapat dengan kebenaran kemudian melangsungkan kegiatan demonstrasi dengan aman dan tertib. Maka pihak mana yang tidak terima. Indonesia adalah negara demokrasi yaitu dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun