Jika menyuarakan tujuan dengan etika demonstrasi maka pihak yang dituntut akan lebih terbuka menerima tuntutan tersebut. Apa gunanya berdemonstrasi dan meneriakkan keadilan, jika pada akhirnya membuktikan yang dilakukan memberikan ketidakadilan bagi masyarakat sekitar.Masyarakat menjadi kesulitan karena tidak aman.
Petani jagung yang mengatasnamakan rakyat menjadi pihak yang sangat bertanggung jawab atas masalah ini. Buat apa meneriakkan para penguasa yang bertikai, jika para petani sendiri tidak bisa melakukan demonstrasi yang santun dan tertib.
Tidak semua demonstrasi harus berujung pada perusakan. Jika pada akhirnya demonstrasi yang dilakukan oleh para petani  selalu berujung pada tindakan anarkis, maka mari mengintrospeksi diri terlebih dahulu.
Buat apa melakukan aksi di depan gedung Bupati dan DPRD jika pada akhirnya orang tidak memberi tanggapan. Kita semua harus mengingat penghuni besar DPRD adalah mereka yang dahulunya juga penentang keras pemerintah.Â
Sekarang kita berada di posisi yang sama dengan para anggota DPRD di masa lalu. Jika tindakan yang dilakukan pada akhirnya selalu berujung pada tindakan anarkis, maka bersiap-siaplah negeri ini akan lebih hancur di tangan masyarakatnya sendiri.
Masa aksi dengan itikad yang baik, datang menyuarakan pendapat dengan kebenaran kemudian melangsungkan kegiatan demonstrasi dengan aman dan tertib. Maka pihak mana yang tidak terima. Indonesia adalah negara demokrasi yaitu dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H