Mohon tunggu...
Kartika
Kartika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hayam Wuruk Perbanas Surabaya

Mencari hal-hal yang baru

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Praktik Kebersihan dalam Penyajian Makanan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Negara India

10 Mei 2024   22:24 Diperbarui: 12 Mei 2024   18:34 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
penelitian via www.quora.com

          India dikenal sebagai surga kuliner dengan beragam makanan lezat yang dijual oleh pedagang kaki lima di seluruh negeri. Sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak didunia menggantikan cina diperingkat kedua, dengan populasi penduduk india ditahun 2024 berdasarkan penjabaran Worldometer dari data terbaru sebanyak 1,439.767.663 jiwa. 

Namun, salah satu tantangan utama yang dihadapi industri makanan jalanan di India adalah menjaga standar kebersihan dan keamanan pangan. Pedagang kaki lima sering beroperasi di lingkungan yang padat dan kumuh, sehingga membutuhkan perhatian khusus dalam praktik higienis dan sanitasi.

          Kebersihan adalah faktor kunci dalam menjaga keamanan pangan bagi konsumen. Makanan yang disajikan dengan tidak higienis dapat menyebabkan berbagai penyakit. Banyak pedagang kaki lima di India telah menyadari pentingnya kebersihan dan mulai menerapkan praktik higienis yang lebih baik, meskipun masih ada ruang untuk perbaikan. Praktik kebersihan yang dilakukan meliputi kebersihan diri, kebersihan peralatan, kebersihan tempat berjualan, penanganan bahan makanan, dan pengolahan makanan.

          Pemerintah India telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan praktik kebersihan di kalangan pedagang kaki lima, antara lain melalui program pelatihan, sertifikasi, dan pengawasan. Namun, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memastikan semua pedagang kaki lima mematuhi standar kebersihan yang ditetapkan. Upaya terus-menerus dari pedagang, pemerintah, dan masyarakat diperlukan untuk memastikan makanan jalanan di India aman.

PRAKTIK KEBERSIHAN DALAM PENYIAPAN MAKANAN

Kebersihan dalam penyiapan makanan merupakan faktor kunci untuk menjamin keamanan pangan bagi konsumen makanan jalanan di India. Pedagang kaki lima harus memperhatikan beberapa aspek penting terkait praktik kebersihan selama proses penyiapan makanan.

  • kebersihan tempat pengolahan makanan

Area tempat pengolahan makanan harus dijaga kebersihannya, bebas dari debu, sampah, dan kontaminasi lainnya. Pedagang harus memastikan tersedianya air bersih, fasilitas cuci tangan yang memadai, serta pembuangan limbah yang baik di area pengolahan.

  • Higienitas pekerja

Pedagang dan pekerja yang terlibat dalam penyiapan makanan harus menjaga kebersihan diri, seperti mencuci tangan secara rutin, menggunakan pakaian bersih, dan menghindari kebiasaan buruk seperti merokok atau meludah saat bekerja. Hal ini penting untuk mencegah kontaminasi langsung dari pekerja ke makanan.

  • Penanganan bahan makanan

Pedagang harus memastikan bahan makanan yang digunakan dalam kondisi segar dan tidak terkontaminasi. Proses penerimaan, penyimpanan, dan persiapan bahan makanan harus dilakukan dengan prosedur yang higienis untuk mencegah kontaminasi silang. Pencucian bahan makanan dengan air bersih juga menjadi langkah penting sebelum pengolahan.

PRAKTIK KEBERSIHAN DALAM PENYAJIAN MAKANAN

Selain praktik kebersihan dalam penyiapan makanan, pedagang kaki lima di India juga harus memperhatikan aspek kebersihan dalam penyajian makanan kepada konsumen. Terdapat beberapa hal penting terkait praktik kebersihan dalam penyajian makanan.

  • Kebersihan peralatan penyajian

Pedagang harus memastikan semua peralatan yang digunakan untuk menyajikan makanan, seperti piring, mangkuk, sendok, dan gelas, dalam kondisi bersih dan steril. Peralatan harus dicuci dengan air bersih dan deterjen, lalu dibilas hingga benar-benar bersih sebelum digunakan.

  • Teknik penyajian yang higienis

Saat menyajikan makanan, pedagang harus menghindari kontak langsung antara tangan dengan makanan. Penggunaan alat bantu seperti penjepit atau sendok dapat membantu mencegah kontaminasi. Pedagang juga harus memastikan makanan disajikan dalam kondisi tertutup untuk melindungi dari debu, serangga, atau kontaminasi lainnya.

  • Pemeliharaan kebersihan area penyajian

Tempat atau meja penyajian makanan harus dijaga kebersihannya secara rutin. Pedagang harus membersihkan dan mensterilkan area penyajian sebelum dan setelah digunakan. Pembuangan sampah dan limbah di area penyajian juga harus dilakukan dengan baik untuk mencegah kontaminasi.

PERAN PEMERINTAH

Pemerintah India telah mengambil beberapa langkah untuk mengatasi masalah makanan pedagang kaki lima yang tidak higienis, antara lain:

  • Regulasi dan Lisensi

Pemerintah telah mengeluarkan peraturan yang mewajibkan pedagang kaki lima untuk memiliki lisensi dan memenuhi standar kebersihan dan keamanan pangan tertentu. Hal ini bertujuan untuk memastikan makanan yang dijual aman dikonsumsi.

  • Pelatihan dan Pembinaan

Pemerintah menyediakan pelatihan bagi pedagang kaki lima tentang praktik higiene pangan yang baik, penanganan makanan yang benar, dan sanitasi. Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran dan kemampuan mereka dalam menyediakan makanan yang aman.

  • Inspeksi dan Penegakan Hukum

Petugas kesehatan dan sanitasi melakukan inspeksi rutin ke lapak pedagang kaki lima. Mereka akan memberikan peringatan atau menindak tegas pedagang yang melanggar standar kebersihan dan keamanan pangan.

  • Penyediaan Fasilitas

Pemerintah berupaya menyediakan fasilitas umum seperti air bersih, tempat pembuangan sampah, dan toilet di area pedagang kaki lima. Hal ini membantu meningkatkan sanitasi lingkungan.

  • Relokasi dan Penataan

Di beberapa kota, pemerintah telah merelokasi pedagang kaki lima ke area yang lebih teratur dan dilengkapi dengan fasilitas yang memadai, sehingga dapat menjaga kebersihan dan keamanan pangan.

PENTINGNYA MENJAGA KEBERSIHAN UNTUK KEAMANAN PANGAN

          Menurut masyarakat India, makanan yang diolah dengan tangan, diangkat dari Ayurveda (kitab kesehatan berdasarkan kepercayaan India) sendiri. Makan dengan tangan selain membuat makanan menjadi lebih enak, konon juga bermanfaat bagi indra perasa dan pencernaan. Mungkin saja, penyajian makanan dengan tangan dianggap lumrah disana karena hal ini.

          Secara umum, langkah-langkah yang diambil pemerintah India dapat dinilai sebagai upaya yang positif dan tepat untuk mengatasi permasalahan ini. Sebagai negara dengan populasi yang besar dan tingkat urbanisasi yang tinggi, keberadaan pedagang kaki lima menjadi fenomena yang tidak dapat dihindari. Namun, makanan yang tidak higienis dari pedagang kaki lima dapat menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat.

          Pendekatan regulasi dan lisensi adalah langkah yang baik, karena memberikan kerangka hukum dan standar yang jelas bagi pedagang kaki lima untuk menjaga kebersihan dan keamanan pangan. Disertai dengan upaya pelatihan dan pembinaan, hal ini dapat meningkatkan kesadaran dan kapasitas mereka dalam mengelola usahanya secara lebih higienis. Inspeksi rutin dan penegakan hukum juga penting untuk memastikan kepatuhan pedagang terhadap standar yang ditetapkan. 

Namun, pendekatan ini harus dilakukan dengan bijaksana, tidak semata-mata bersifat represif, tetapi juga memberikan edukasi dan pendampingan agar pedagang dapat memperbaiki praktik mereka. Penyediaan fasilitas umum seperti air bersih, tempat pembuangan sampah, dan toilet adalah langkah yang sangat membantu dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi aktivitas pedagang kaki lima. Upaya relokasi dan penataan juga dapat menjadi solusi jangka panjang yang lebih komprehensif.

          Secara keseluruhan, pendekatan pemerintah India yang mencakup aspek regulasi, pembinaan, penegakan hukum, dan penyediaan infrastruktur dapat dinilai sebagai langkah yang tepat dan selaras dengan upaya menjaga kesehatan masyarakat. Namun, implementasinya harus dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan agar dapat memberikan dampak yang signifikan.

 

DAFTAR PUSTAKA

Wiryanatha, Ida Bagus (2019). "SEHAT DALAM AYURWEDA". Widya Kesehatan.

Patel, R., & Mehta, M. (2020). "Food Hygiene Practices Among Street Food Vendors in Urban Areas: A Case Study of Mumbai, India." Journal of Food Safety and Hygiene, 3(2), 87-95.

Khan, S. A., & Ahmad, A. (2018). "Assessment of Food Hygiene Practices Among Street Food Vendors in Lucknow, India." International Journal of Food Science and Nutrition, 5(2), 112-119.

Gupta, P., et al. (2019). "Hygienic Practices Among Street Food Vendors: A Cross-Sectional Study in Delhi, India." Journal of Food Protection, 82(5), 789-795.

https://www.worldometers.info/world-population/india-population/

https://www.nestle.co.id/kisah/penyakit-akibat-jajanan-tidak-sehat

https://bangka.tribunnews.com/2022/02/18/inilah-alasan-orang-india-mengaduk-aduk-makanan-dan-makan-langsung-pakai-tangan

https://www.hipwee.com/feature/jajanan-kaki-lima-india-jorok/

Kartika

Ekonomi Syari'ah

Universitas Hayam Wuruk Perbanas, Surabaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun