MENCIPTAKAN POLA BELAJAR SECARA DARING
Oleh : Kartika Mahardianti
Pandemi COVID-19 saat ini sangat memberikan dampak pada Negara-Negara di Dunia, termasuk Indonesia.Tak Pelak dunia pendidikan di Indonesia sangat terganggu dengan adanya pandemi COVID -19 ini. Hal ini membuat proses pembelajaran jadi terhambat.
Bagaimanapun anak didik ini harus tetap mendapatkan materi sekolah dan materi kuliah seperti halnya pembelajaran secara luring.Lantas apa yang mesti dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi terhambatnya proses pembelajaran anak didik di abngku sekolah? Pembelajaran secara daring (Online) adalah solusi yang dicanangkan oleh pemerintah saat ini supaya
Penerapan proses pembelajaran secara jarak jauh daring (Online) memang tidak terbiasa dilakukan dalam pembelajaran di Indonesia. Membutuhkan waktu, sarana dan prasarana dalam menerapkan proses pemebelajaran ini, dimana masih banyak hambatan pembelajaran ini diterapkan di Indonesia seperti masyarakat Indonesia yang belum mendapatkan fasilitas jaringan internet dan belum memiliki alat komunikasi gadget/handphone yang memadai sebagai akses sarana penunjang pembelajaran daring .
Lantas hal ini akan berpengaruh pada pola pikir pembelajaran daring oleh orang tua dan anak didik, banyak yang berpikir bahwa pembelajaran daring (Online) hanya cukup dengan mengerjakan tugas saja.Namun hal tersebut bukan menjadi kapasitas penilaian, butuh ke aktifan guru maupun dosen untuk memberikan ulasan dan materi secara visual supaya anak didik mengerti dan jelas apa yang sedang dipelajari dan bias mengerjakan tugas yang diberikan.
Memang hal ini membutuhkan berbagai hal, karena pembelajaran ini dapat dilakukan secara tanpa tatap muka Oleh karena itu perlunya menciptakan pola Belajar Secara Daring (Online) disaat kondisi seperti ini supaya terbiasa dan bisa mengikuti. Oleh karena itu menciptakan pola belajar secara daring ada berbagai hal yang mesti diterapkan, diantaranya yaitu :
1.Membangun komunikasi Antara Guru dan Anak didik
Ketika anak didik dan guru terpisahkan oleh situasi kondisi pandemi covid-19, membangun hubungan antara keduanya menjadi hal yang semakin penting untuk dilakukan.
Komunikasi yang dibangun di awal membuat anak didik merasa lebih aktif menggunakan media daring ini untuk bertanya dan mengajukan komentar selama kelas berlangsung karena belum paham dengan apa yang dipelajari dan dipahami dari materi yang diberikan oleh guru. Selain itu, guru harus aktif dalam mengingatkan para murid untuk senantiasa menyalakan aplikasi zoon mereka supaya guru bisa mengetahui tingkat kefokusan anak didik dalam mendengarkan penjelasan.
2.Memberikan “pertanyaan” untuk dapat dijawab secara langsung oleh anak didik
Tanggapan secara rutin dan langsung dari anak didik sangat membantu guru dalam memahami pendapat anak didik dan juga mengukur sejauh mana mereka memahami materi.
Jika anak didik biasanya tidak akan mengangkat tangan ketika ditanya di dalam kelas karena alasan malu, takut dan bingung untuk menjawab dari yang paling sederhana, mungkin anak didik lebih terbuka dan berani untuk memberikan jawaban melalui media daring (Online). Oleh karena itu, hal ini sangat membantu dan mendorong mereka untuk menjawab dan terlibat dalam pembelajaran daring (Online) yang sedang berlangsung.
3.Membangun komunikasi Antar Anak didik
Pembelajaran Daring memaksa bahwa anak didik harus dapat berinteraksi dengan baik, aktif mengajukan pertanyaan dan berkontribusi dalam kelompok, jauh lebih sering dari pada dikelas.
Langkah yang harus guru lakukan adalah membagi anak didik ke dalam kelompok dan mengharuskan mereka bekerja sama untuk menjawab soal dan tugas dari guru. Itulah mengapa perlunya adanya dibentuk kelompok menjadi lebih penting di dalam kelas virtual. Kerja kelompok memungkinkan anak didik untuk mendalami materi-materi yang diajarkan secara daring. Guru harus menentukan pembagian anggota masing-masing kelompok, dan ini bertahan hingga akhir materi.
4. Menjaga kebutuhan pembelajaran daring
Menjaga semangat anak didik agar tetap terlibat dalam kelas virtual lebih menantang karena hambatan yang umumnya diperoleh dalam suasana daring (Online). Mengetahui ketika siswa terlihat ada hambatan, terganggu atau bingung, dan kapan waktunya harus mulai pembelajaran.
Dengan menjaga kebutuhan pembelajaran daring (Online) dan layanan daring (Online) yang tersedia secara efektif, guru dapat menyampaikan pelajaran yang menarik dan menciptakan suasana interaksi yang hangat antara guru dan anak didik.
Oleh karena itu, guru harus mendorong untuk senantiasa memperluas wawasan mereka terkait berbagai metode pembelajaran daring (Online). Meskipun akan membutuhkan banyak waktu dan tenaga, serta media, hal ini merupakan Kebutuhan yang penting untuk dipenuhi karena sebagai syarat mutlak mengikuti pembelajaran daring (Online).
Nah. 4 hal tersebut yang perlu dipahami dan diperdalam dalam menjalankan kelas secara daring (Online) Karena perlunya penyesuaian yang tepat supaya kelas berjalan dengan lancar dan sesuai keinginan guru. Bisa saja ke depan progam seperti ini akan diterapkan di era modern ini seiring berjalannya waktu, tetapi pemerintah mesti memahami kondisi dan keadaan lingkungan daerah supaya anak didik tetap mendapat suply ilmu dari guru, tanpa ilmu pendidikan tidak akan maju.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H