Kondisi ini tidak hanya mengganggu tidur, tetapi juga hubungan personalnya. Pasangannya sering merasa takut saat tidur di sebelah Dina, yang tanpa sadar bisa memukul atau menendang di malam hari. Hal ini menunjukkan bagaimana gangguan tidur tidak hanya memengaruhi individu, tetapi juga orang-orang di sekitarnya.
Mengapa Kita Cenderung Mengabaikannya?
Salah satu alasan utama gangguan tidur seperti ini sering terabaikan adalah kurangnya literasi kesehatan tidur. Banyak orang menganggap kelelahan sebagai hal yang normal atau tidak terlalu serius. Padahal, penelitian menunjukkan bahwa gangguan tidur kronis dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, depresi, dan bahkan kematian dini.
Selain itu, stigma terhadap gangguan kesehatan mental dan tidur juga memainkan peran besar. Ketika seseorang mengeluh tentang tidur yang tidak nyenyak, tanggapan umum yang muncul adalah, "Kurangi main ponsel sebelum tidur." Meski ada benarnya, kondisi seperti RBD atau parasomnia tidak akan selesai hanya dengan menghindari layar biru.
Bagaimana Mengenali Tanda-Tandanya?
Seperti baterai ponsel yang terus habis tanpa alasan jelas, tubuh Anda mungkin mengirimkan sinyal gangguan tidur jika:
1. Anda sering bangun merasa lelah meskipun tidur cukup lama.
2. Orang lain melaporkan bahwa Anda berbicara, bergerak, atau melakukan hal aneh saat tidur.
3. Anda mengalami mimpi yang sangat nyata hingga terasa seperti kenyataan dan sering bangun dengan panik.
4. Anda mendengkur keras atau terengah-engah saat tidur (indikasi sleep apnea).
Jika Anda mengalami salah satu tanda di atas, penting untuk mencari bantuan medis. Jangan menunggu hingga gejala memburuk atau mulai memengaruhi aspek lain dalam hidup Anda.