Lalu, apa yang bisa kita lakukan? Kesadaran adalah langkah pertama. Merayakan Hari Disabilitas Nasional harus lebih dari sekadar upacara. Ini adalah panggilan untuk bertindak, untuk mendengarkan suara-suara yang sering diabaikan, dan untuk mendorong perubahan kebijakan yang nyata.Â
Pemerintah perlu memperbaiki sistem pendidikan, memperluas akses pekerjaan, dan membangun infrastruktur yang inklusif.
Bagi masyarakat, penting untuk belajar melihat melampaui disabilitas seseorang. Tunjukkan empati, bukan simpati. Sebagaimana Dani katakan, "Kami tidak butuh dikasihani, kami butuh dipahami."
Hari Disabilitas Nasional seharusnya menjadi momentum untuk melihat bahwa kesetaraan bukanlah tentang memberikan keistimewaan, melainkan tentang menyediakan kesempatan yang sama.Â
Kita semua bertanggung jawab menciptakan dunia di mana Dani, Maria, dan jutaan penyandang disabilitas lainnya merasa bahwa mereka tidak berada di sudut gelap panggung, tetapi berdiri sejajar di bawah sorotan yang sama.
Sebagaimana kata Maria, "Disabilitas bukanlah akhir, tetapi awal dari cerita yang berbeda." Mungkin inilah kutipan yang perlu kita tanamkan di hati kita, untuk mewujudkan perubahan yang selama ini hanya menjadi impian mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H