Mohon tunggu...
Kartika Tjandradipura
Kartika Tjandradipura Mohon Tunggu... Wiraswasta - Co-Founder Writing for Healing Community

Penulis dengan tujuan utama yaitu untuk meningkatkan mental health awareness dan self compassion. Untuk mengenal tulisannya lebih jauh, bisa dilihat di akun Instagram : @kartika_olive

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Dysthymia: Depresi Halus yang Membayangi Seumur Hidup

3 Desember 2024   09:30 Diperbarui: 3 Desember 2024   10:27 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bayangkan baterai ponsel Anda. Selalu nyala, tetapi tak pernah terisi penuh. Mungkin itu cara terbaik menggambarkan dysthymia, bentuk depresi ringan namun kronis yang membayangi seseorang sepanjang hidup. 

Kondisi ini sering kali tertutupi oleh anggapan "ah, itu cuma malas," atau "orangnya memang sensitif," padahal kenyataannya jauh lebih rumit.

Dysthymia, atau dikenal juga sebagai persistent depressive disorder (PDD), adalah kondisi di mana seseorang merasakan gejala depresi ringan secara terus-menerus selama setidaknya dua tahun. 

Meski tidak seberat depresi mayor, penderita dysthymia kerap merasa seperti berada di bawah awan kelabu yang tak kunjung sirna.

Bagaimana Rasanya Mengalami Dysthymia?

Bayangkan seorang pekerja bernama Lina (bukan nama sebenarnya), seorang wanita berusia 35 tahun yang selalu berusaha tersenyum di tempat kerja. Orang-orang menganggapnya pekerja keras, tapi Lina merasa seperti robot. Setiap hari, ia bangun dengan perasaan lelah---bahkan sebelum hari dimulai. Lina bisa tertawa pada lelucon teman, tetapi kebahagiaan itu dangkal, seperti layar komputer yang mati ketika tombol dimatikan.

Ketika ditanya, Lina menggambarkan dysthymia sebagai "hidup di mode hemat energi." Ia tetap menjalani aktivitas sehari-hari, tetapi semuanya terasa seperti tugas berat. "Aku tidak benar-benar merasa sedih, tapi juga tidak pernah merasa bahagia," katanya. 

Pernah suatu kali, seorang teman menyebutnya "pemalas" karena ia sering terlihat murung atau kurang semangat. Sakit hati? Pasti, tapi ia terlalu lelah untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

Mengapa Dysthymia Sulit Dikenali?

Berbeda dengan depresi mayor yang sering menimbulkan gejala dramatis seperti menangis berlebihan atau ketidakmampuan berfungsi, dysthymia adalah versi halus yang bisa menyamar dalam kehidupan sehari-hari. Orang dengan kondisi ini sering terlihat "baik-baik saja" di luar, tetapi batinnya bergulat dengan perasaan kosong, kelelahan emosional, dan pesimisme yang konstan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun