Mohon tunggu...
Kartika Tjandradipura
Kartika Tjandradipura Mohon Tunggu... Wiraswasta - Co-Founder Writing for Healing Community

Penulis dengan tujuan utama yaitu untuk meningkatkan mental health awareness dan self compassion. Untuk mengenal tulisannya lebih jauh, bisa dilihat di akun Instagram : @kartika_olive

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Dysthymia: Depresi Halus yang Membayangi Seumur Hidup

3 Desember 2024   09:30 Diperbarui: 3 Desember 2024   10:27 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada beberapa faktor penyebab mengapa dysthymia sering terlewatkan:

1. Stigma Sosial: Masyarakat cenderung memandang depresi sebagai kelemahan, sehingga banyak penderita yang memilih untuk "menyembunyikan" gejalanya.

2. Budaya Tahan Banting: Dalam budaya kita, orang yang terus bekerja meski merasa tidak sehat justru dipuji sebagai tangguh. Ini menyebabkan banyak penderita dysthymia menormalisasi kondisi mereka.

3. Minimnya Edukasi tentang Mental Health: Banyak orang tidak tahu bahwa perasaan "kosong" dan "lelah emosional" yang kronis adalah tanda-tanda dysthymia.

Apa yang Bisa Dilakukan untuk Mengatasinya?

Dr. Andi Suryawan, seorang psikolog klinis, menjelaskan bahwa langkah pertama adalah mengenali tanda-tandanya. "Jika Anda merasa tidak bersemangat selama lebih dari dua tahun, selalu pesimis, dan kesulitan menemukan kebahagiaan meskipun hidup Anda terlihat 'baik,' mungkin saatnya untuk mencari bantuan," katanya.

Ia juga menyarankan beberapa langkah praktis:

  • Terapi Psikologis: Terapi kognitif-perilaku (CBT) terbukti efektif membantu penderita dysthymia mengenali pola pikir negatif dan menggantinya dengan cara pandang yang lebih sehat.
  • Dukungan Sosial: Memiliki teman atau keluarga yang mendukung dapat membuat perbedaan besar. Jika sulit untuk berbicara dengan orang terdekat, mencari komunitas atau kelompok dukungan juga bisa membantu.
  • Medikasi: Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan antidepresan untuk membantu menstabilkan suasana hati.
  • Meningkatkan Kesadaran Diri: Menulis jurnal, bermeditasi, atau mencari hobi yang menenangkan bisa membantu seseorang terhubung dengan emosinya.

Analogi Kehidupan Sehari-Hari

Pikirkan dysthymia seperti lampu kamar tidur yang redup. Tidak cukup terang untuk membuat ruangan terlihat jelas, tetapi juga tidak sepenuhnya gelap. Kondisi ini menghalangi penderitanya melihat kehidupan dengan jelas, membuat mereka terjebak dalam zona abu-abu.

Atau, analogi lain: seperti berjalan di treadmill yang tidak pernah berhenti. Anda tidak pernah benar-benar bisa beristirahat, tetapi juga tidak melaju cukup cepat untuk merasa seperti mencapai tujuan.

Mengubah Perspektif Masyarakat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun