Mohon tunggu...
Kartika Tjandradipura
Kartika Tjandradipura Mohon Tunggu... Wiraswasta - Co-Founder Writing for Healing Community

Penulis dengan tujuan utama yaitu untuk meningkatkan mental health awareness dan self compassion. Untuk mengenal tulisannya lebih jauh, bisa dilihat di akun Instagram : @kartika_olive

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengapa Sistem Pendidikan Finlandia Belum Cocok untuk Indonesia?

3 Desember 2024   08:09 Diperbarui: 3 Desember 2024   08:20 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Penurunan Disiplin dan Motivasi

Di lingkungan dengan tingkat literasi pendidikan rendah, kelonggaran dapat menyebabkan siswa kehilangan motivasi atau menjadi kurang disiplin. Banyak siswa membutuhkan struktur yang jelas untuk belajar, sesuatu yang berlawanan dengan pendekatan fleksibel Finlandia.

4. Kekacauan Kurikulum

Indonesia saat ini masih beradaptasi dengan berbagai perubahan kurikulum. Memasukkan elemen fleksibilitas tanpa kesiapan menyeluruh dapat menyebabkan kebingungan di antara guru dan siswa. Hal ini juga dapat memperburuk masalah pengelolaan waktu belajar dan evaluasi pendidikan.

5. Peningkatan Beban Guru

Pendekatan Finlandia mensyaratkan guru yang mampu menyusun kurikulum individual dan mendampingi siswa sesuai kebutuhan mereka. Di Indonesia, dengan jumlah siswa per kelas yang sering melebihi standar ideal dan tingkat pelatihan guru yang beragam, ini dapat membebani guru, membuat mereka tidak efektif.

6. Tidak Sejalan dengan Budaya Lokal

Sistem Finlandia lahir dari budaya egaliter, di mana semua pihak memiliki hak dan tanggung jawab yang seimbang. Sebaliknya, sistem pendidikan Indonesia masih dipengaruhi oleh budaya hierarkis dan nilai tradisional, di mana guru sering menjadi figur otoritas yang harus diikuti. Perubahan drastis seperti ini bisa bertentangan dengan nilai-nilai masyarakat.

7. Efek pada Nilai Akademik

Jika sistem fleksibel diterapkan tanpa pengawasan dan penyesuaian, ada risiko penurunan standar akademik. Siswa mungkin tidak terdorong untuk mencapai hasil terbaik jika merasa tidak ada penilaian atau evaluasi yang memadai.

Solusi dan Langkah Kehati-hatian
Sebelum menerapkan sistem seperti Finlandia, Indonesia perlu:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun