Mohon tunggu...
Kartika Tjandradipura
Kartika Tjandradipura Mohon Tunggu... Wiraswasta - Co-Founder Writing for Healing Community

Penulis dengan tujuan utama yaitu untuk meningkatkan mental health awareness dan self compassion. Untuk mengenal tulisannya lebih jauh, bisa dilihat di akun Instagram : @kartika_olive

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Kim Seokjin dan Album Happy, Ketika Humor Bertemu Harmoni

16 November 2024   21:25 Diperbarui: 16 November 2024   21:38 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: BIGHIT Music

Ketika Kim Seokjin, member BTS yang terkenal dengan kepribadian hangat dan candaannya yang tak pernah kering, mengumumkan peluncuran album solo bertajuk Happy, aku tahu dunia ARMY akan diwarnai dengan kehebohan baru. 

Seperti biasa, Jin yang kita kenal bukan hanya sekadar penyanyi, melainkan entertainer sejati yang bisa mengubah momen serius menjadi lelucon, dan lelucon menjadi renungan mendalam. Happy pun lahir dengan mengusung tema yang, sesuai namanya, berupaya menyebarkan kebahagiaan di tengah dunia yang penuh tekanan ini.

Saat mendengar kabar album ini, langsung terbayang akan komposisi unik dari Jin: musik yang menyentuh jiwa tapi diselingi lirik atau nada yang membuat kita mengangkat alis dan tersenyum kecil. 

Dalam beberapa wawancara, Jin menyebut bahwa Happy adalah bentuk ekspresi diri dan apresiasi terhadap momen-momen sederhana yang sering terabaikan. Visi ini tercermin dengan sempurna dalam setiap lagu di album tersebut. 

Bayangkan, nada upbeat dengan iringan instrumen tradisional Korea yang digabungkan dengan sentuhan pop modern. Jin berhasil menjahit dua dunia ini menjadi satu kain musik yang nyaman untuk didengar.

Album Happy ini tidak hanya kaya akan melodi yang ceria, tetapi juga dipenuhi pesan-pesan positif yang mengingatkan kita untuk menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana. 

Salah satu lagu yang juga menjadi judul album ini, yang  berjudul Happy, diawali dengan suara gitar akustik yang ringan dan suara Jin yang khas. Liriknya sederhana namun menghujam, mengajak pendengarnya berhenti sejenak dari sibuknya dunia dan menikmati keindahan yang sering terlupakan. "Mari berbahagia, walau hanya sejenak," begitu kira-kira pesan yang diulang-ulang Jin.

Jujur saja, meski terdengar sepele, di zaman di mana notifikasi dan tekanan media sosial terus menghujani kita, ajakan sederhana ini bisa terasa seperti napas segar.

Tak hanya itu, dalam salah satu lagu lain yang diberi judul Serotonin Smile, Jin kembali menunjukkan selera humornya yang terkenal. Dalam liriknya, ia membahas bagaimana dirinya berjuang untuk tetap tersenyum meski beban hidup terus bertambah. 

Tapi, alih-alih terdengar murung, lagu ini justru berhasil mengundang tawa karena Jin menyisipkan candaan tentang "perjuangan bangun pagi" yang relatable bagi semua orang. Rasanya seperti mendengar Jin bercanda di depan kita sambil menggenggam secangkir kopi.

Namun, Happy bukan hanya tentang tawa. Ada sisi lain dari album ini yang membawa pendengar ke dalam momen refleksi. Salah satu track yang paling menyentuh, Midnight Confession, mengisahkan tentang percakapan batin Jin di tengah malam ketika semua orang terlelap. 

Dengan melodi piano yang lembut, lagu ini menampilkan sisi rapuh Jin yang jarang terlihat di atas panggung. Liriknya menyiratkan bahwa bahkan seseorang seceria Jin pun menyimpan beban yang kadang ingin ia bagi namun tak bisa. Meski begitu, akhir lagu ini ditutup dengan nada optimistis yang menunjukkan bahwa ia tetap memilih kebahagiaan sebagai jalannya.

Yang membuat album ini semakin istimewa adalah video musiknya. Di sini, Jin menampilkan bakat akting dan humornya secara penuh. Adegan di mana ia mencoba menari dengan tarian kaku sambil memegang ikan tuna (tentu saja, apa lagi?) sudah cukup untuk membuat penonton terbahak-bahak. 

Tapi di sisi lain, video ini juga diiringi visual yang menunjukkan Jin berjalan sendirian di jalan setapak dengan latar senja, menampilkan simbolisme bahwa kebahagiaan kadang harus dicari dengan cara yang sederhana dan introspektif.

Perilisan Happy juga menjadi momentum bagi Jin untuk menampilkan bakat produsernya yang selama ini mungkin kurang tersorot. Ia terlibat langsung dalam proses penulisan lirik dan aransemen musiknya, menciptakan karya yang betul-betul terasa "Jin". 

Tidak ada lagu yang terasa dipaksakan; semuanya mengalir dengan ringan namun penuh makna. Salah satu produser yang bekerja sama dengan Jin bahkan mengungkapkan dalam wawancara bahwa mereka harus berulang kali menahan tawa saat proses rekaman karena Jin terus menyelipkan lelucon di tengah-tengah take.

Apa yang membuat album ini benar-benar berkesan di hati ARMY dan non-ARMY adalah cara Jin menyampaikan pesan universal: bahagia itu pilihan, bahkan di saat-saat terberat. 

Melalui Happy, Jin menunjukkan bahwa kita tidak perlu menunggu momen besar untuk merasa bahagia. Terkadang, senyum kecil yang kita berikan kepada orang asing, atau tertawa karena hal konyol yang terjadi di rumah, sudah cukup untuk menyulut percikan kebahagiaan itu.

Peluncuran album ini juga dilengkapi dengan serangkaian acara promosi yang tidak kalah menghibur. Jin muncul di berbagai acara variety show dengan gaya khasnya: santai, penuh humor, dan tidak pernah gagal membuat semua orang tertawa. 

Di satu momen, ia ditanya mengapa memilih judul Happy. Tanpa berpikir panjang, Jin menjawab, "Karena Worldwide Handsome sudah terlalu panjang, jadi ya Happy saja!" Komentar ini, tentu saja, langsung membuat seisi studio tertawa terbahak-bahak.

Jadi, apakah Happy adalah album terbaik di dunia? Mungkin tidak dalam arti teknis atau komersial. Tapi jika Anda mencari album yang bisa membuat hati lebih ringan, penuh tawa, dan menyuntikkan energi positif, maka Happy jelas ada di posisi puncak. 

Di tengah hiruk pikuk dunia musik yang sering kali fokus pada prestasi dan kompetisi, Jin hadir dengan album yang murni untuk dinikmati, seperti senyuman tulus yang ia berikan kepada penggemarnya.

Terima kasih, Kim Seokjin, telah mengingatkan kami bahwa kebahagiaan tidak perlu rumit. Kadang, itu hanya sesederhana memutar lagu Happy sambil bernyanyi fals di kamar tidur, dengan senyum yang (mungkin) sedikit konyol di wajah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun