Mohon tunggu...
Kartika Silfani
Kartika Silfani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kartika Silfani

Mahasiswi Program Studi Psikologi Universitas Syiah Kuala

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pernah Mengalami Body Shaming? Yuk Kenali Dampak dan Cara Menghadapinya

13 Maret 2022   14:14 Diperbarui: 13 Maret 2022   20:33 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Dampak Body Shaming | Image Source : Shutterstock.com

Sebagian orang kerap melakukan body shaming dan menganggap hal tersebut hanya sebagai candaan. Padahal nyatanya, body shaming bisa berdampak buruk bagi si penerima.Yuk simak apa-apa saja dampak yang dapat ditimbulkan!

    1. Semakin tidak percaya diri (lack of self confidence)

Rasa percaya diri (confidence) menentukan bagaimana seseorang akan menilai dan menghargai dirinya. Dengan mengalami perlakuan body shaming , maka akan membuat seseorang semakin tidak percaya diri dan akan menimbulkan dampak negatif terhadap dirinya. Seperti mudah cemas, merasa gugup yang berlebihan saat-saat tertentu, merasa selalu memiliki kekurangan fisik maupun non fisik akan dirinya, kurang mengenal potensi diri, tidak yakin akan kemampuan yang dimiliki, dan cenderung berpikiran negatif.

    2.  Merasa tidak aman (insecure feeling)

Perasaan insecure ini bisa terjadi saat seseorang merasa malu, bersalah, kekurangan, atau bahkan tidak mampu. Saat merasa tidak aman, seseorang cenderung hidup dalam ketakutan. Akibat yang ditimbulkan adalah seseorang bisa menjadi takut berinteraksi dengan orang lain.

    3. Mengalami gangguan makan (anorexia & bulimia nervosa)

Tindakan body shaming dapat membuat seseorang mengalami masalah gangguan makan atau eating disorder. Anorexia dan Bulimia nervosa merupakan dua jenis gangguan perilaku makan yang mempunyai tujuan yang sama, yaitu menguruskan badan.Anorexia ialah suatu gangguan dimana pengidapnya terobsesi dengan berat badan yang kurus, dan akan melakukan segala cara untuk mempertahankan berat badannya. Sebaliknya, Bulimia nervosa yaitu kebiasaan makan berlebihan yang terjadi secara terus menerus, namun setelahnya mereka akan merasa bersalah dan berusaha memuntahkan kembali apa yang telah dimakan sebelumnya.

    4. Menimbulkan gangguan mental (stress, depresi)

Tindakan body shaming yang muncul setiap saat pada korban tentu dapat mengganggu kesehatan mentalnya. Korban body shaming cenderung memiliki resiko lebih tinggi mengalami masalah psikologis, seperti stress hingga depresi.

    5. Memicu keinginan bunuh diri

Korban yang terus-menerus mengalami perlakuan body shaming tidak menutup kemungkinan akan melakukan tindakan yang dapat membahayakan diri, seperti upaya untuk mengakhiri hidupnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun