Sebagai pekerja harian lepas, akan terasa konyol menasihati tentang finansial sehat. Saya termasuk type umumnya kelas pekerja level bawah di Indonesia. Dapat rezeki banyak habis, dapat rezeki sedikit ya cukup.
Suka menjadi masalah rumah tangga se Nusantara, jika  bulan ramadan pengeluaran memang lebih tinggi dari bulan-bulan sebelumnya. Apalagi di hari raya, pengeluaran dapur bisa bikin boncos.Â
Ah... itu sih karena gak bisa jaga pengeluaran saja. Puasa kan mengurangi makan, masa' lebih besar pengeluarannya?.
Yaelah, puasa kan cuma siangnya. Makan sih tetap saja, hanya  mengganti waktu jam makan. Efek mengganti waktu ya musti menyiapkan menu yang lebih menggugah selera agar tetap semangat buka, apalagi sahur.
Puasa kan bukan untuk menyiksa diri, justru tetap menjaga kesehatan. Termasuk menjaga pola makan sehat.
Apalagi, di bulan ramadan harga bahan pokok juga lebih mahal dibandingkan bulan-bulan lainnya.
Puasa Mengontrol Nafsu, Termasuk Lapar Mata.
Inti puasa sesungguhnya menahan nafsu, kan simpel hanya menahan perintah hipotalamus yang mengontrol rasa lapar, haus dan libido.
Masalahnya, rasa lapar juga membuat manusia semakin kesulitan mengontrol emosi. Makanya, selama puasa juga harus mampu menahan emosi.
Bukan cuma marah, termasuk sifat boros yang paling disuka setan penggoda.
Sekarang, dengan perkembangan teknologi godaan boros makin besar. Mulai melek mata saja seringkali kita sudah scroll-scroll media sosial. Dari makanan hingga fashion pasti sliweran.  Apalagi proses  pembayaran dan paylater semakin dipermudah.
Belanja karena lapar mata juga seringkali lebih mengutamakan nafsu semata, hanya ingin bukan kebutuhan.
Padahal jika dana terbatas, tentu kita seharusnya lebih mengutamakan kebutuhan daripada keinginan.
Patuh Anggaran
Apapun sumber penghasilan kita, paling penting untuk menyusun anggaran belanja. Ada banyak cara dan aplikasi yang bisa mempermudah kita menghitung anggaran. Ini bukan hanya berlaku untuk bulan ramadan, tetapi berlaku untuk semua hari. Soal anggaran tentu diserahkan pada kebijakan masing-masing.
Gak usah emosi karena membanding-bandingkan dengan anggaran yang dipamerkan di media sosial. Kita sendiri yang tahu apa kebutuhan kita dan berapa jumlah yang kita punya.
Paling penting memang sebisa mungkin menghindari pinjaman, apalagi untuk konsumsi.Â
Patuh anggaran juga melatih kita mempercayai diri sendiri untuk tetap berkomitmen. Jika dengan diri sendiri saja tidak mampu berkomitmen bagaimana dapat amanah. Â Padahal kan ciri khas muslim adalah amanah.
Sekali lagi godaan terbesarnya adalah tidak mampu menahan mata.Â
Apalagi kita ya ibu-ibu, cuci mata memang salah satu pelarian penghilang stress. Tapi bakalan lebih stress lagi jika kehabisan duit gara-gara boros.
Jadikan saja momen puasa di bulan ramadan ini untuk mengendalikan nafsu boros karena lapar mata.
Selamat menjalankan ibada puasa dengan bahagia,
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI