Menurut KBBI, maaf adalah pembebasan seseorang dari hukuman (tuntutan, denda, dan sebagainya) karena suatu kesalahan.Â
Momen idul fitri, waktunya untuk saling bermaafan. Kepada keluarga, handai tulan dan jiron tetangga.Â
Maaf itu adalah wujud kasih kita sesungguhnya. Mengikhlaskan rasa luka, rasa sedih, menuntaskan dendam untuk diangkat dari diri kita.Â
Forgiven Not Forgotten
"Aku sudah memaafkan, tetapi belum mampu mengikhlaskan". Â Bukankah itu hal yang jamak terjadi dalam diri kita?.
Besar kecilnya kesalahan  orang lain jika kita pendam menjadi dendam. Beban yang tak pernah tuntas kita bawa sepanjang hayat.Â
Terlebih jika kesalahan itu dilakukan oleh orang terdekat dengan kita, baik hubungan darah ataupun hati.Â
Berat rasanya ketika mereka merusak kepercayaan kita, memporak-porandakan keyakinan kita.Â
Ratusan pertanyaan segera menyergap kala kita gamang untuk memaafkan. Apakah dosa memaafkan tapi selalu mengingat-ingat kesalahan orang tersebut.Â
Sedari kecil, agama kita mengajarkan tentang keiklasan. Namun di sisi lain ada batin yang terluka.Â
Suasana hati yang dijalani, bahkan terkadang tersimpan dalam hati ini yang diam-diam mengorek luka itu. Karena hati lita tidak akan pernah bisa melupakan hal-hal ini karena mereka akan seperti dendam yang selalu terpatri di sabubari dan pikiran Anda.Â
Namun, di titik tertentu. Kita harus memaafkan seseorang karena orang itu sangat berarti dan sangat berarti bagi kita untuk melepaskan dari beban.Â
Kita diperhadapkan pada pilihan apakah kita akan  kehilangan orang yang kita kasihi.Â
Sebuah dilematis tetap menjaga hubungan dengan lama yang belum terlupa.Â
Sedikit saja ada yang salah, segala kesalahan orang itu dari yang besar sampai yang terkecil pun meneror pikiran kita.Â
Memaafkan orang lain pada dasarnya memaafkan diri kita sendiri. Tanggungjawab kita untuk mencintai diri sendiri.Â
Ikhlas itu bukan berarti harus melupakan. Karena memaafkan tetap mewajibkan kita waspada dan menjadikan pembelajaran bagi diri.Â
Selamat hari raya idul fitri.
Mohon maaf lahir dan batin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H