Mohon tunggu...
Kartika Kariono
Kartika Kariono Mohon Tunggu... Pengacara - Ibu Rumah Tangga

Mengalir mengikuti kata hati dan buah pikiran

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Maaf, Mudah Diucapkan Sulit Dilupakan

13 Mei 2021   23:06 Diperbarui: 13 Mei 2021   23:16 1193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dok Pribadi

Menurut KBBI, maaf adalah pembebasan seseorang dari hukuman (tuntutan, denda, dan sebagainya) karena suatu kesalahan. 

Momen idul fitri, waktunya untuk saling bermaafan. Kepada keluarga, handai tulan dan jiron tetangga. 

Maaf itu adalah wujud kasih kita sesungguhnya. Mengikhlaskan rasa luka, rasa sedih, menuntaskan dendam untuk diangkat dari diri kita. 

Forgiven Not Forgotten

"Aku sudah memaafkan, tetapi belum mampu mengikhlaskan".  Bukankah itu hal yang jamak terjadi dalam diri kita?.

Besar kecilnya kesalahan  orang lain jika kita pendam menjadi dendam. Beban yang tak pernah tuntas kita bawa sepanjang hayat. 

Terlebih jika kesalahan itu dilakukan oleh orang terdekat dengan kita, baik hubungan darah ataupun hati. 

Berat rasanya ketika mereka merusak kepercayaan kita, memporak-porandakan keyakinan kita. 

Ratusan pertanyaan segera menyergap kala kita gamang untuk memaafkan. Apakah dosa memaafkan tapi selalu mengingat-ingat kesalahan orang tersebut. 

Sedari kecil, agama kita mengajarkan tentang keiklasan. Namun di sisi lain ada batin yang terluka. 

Suasana hati yang dijalani, bahkan terkadang tersimpan dalam hati ini yang diam-diam mengorek luka itu. Karena hati lita tidak akan pernah bisa melupakan hal-hal ini karena mereka akan seperti dendam yang selalu terpatri di sabubari dan pikiran Anda. 

Namun, di titik tertentu. Kita harus memaafkan seseorang karena orang itu sangat berarti dan sangat berarti bagi kita untuk melepaskan dari beban. 

Kita diperhadapkan pada pilihan apakah kita akan  kehilangan orang yang kita kasihi. 

Sebuah dilematis tetap menjaga hubungan dengan lama yang belum terlupa. 

Sedikit saja ada yang salah, segala kesalahan orang itu dari yang besar sampai yang terkecil pun meneror pikiran kita. 

Memaafkan orang lain pada dasarnya memaafkan diri kita sendiri. Tanggungjawab kita untuk mencintai diri sendiri. 

Ikhlas itu bukan berarti harus melupakan. Karena memaafkan tetap mewajibkan kita waspada dan menjadikan pembelajaran bagi diri. 

Selamat hari raya idul fitri.

Mohon maaf lahir dan batin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun