"Prank" teriak di akhir video lalu diikuti tertawa lepas, bebas dan puas. Seperti hal yang sudah biasa saja melihat kesedihan karena dibohongi, kekesalan karena dipermainkan. Apa itu kesantunan, prank kan tujuannya menghibur. Karena Indonesia butuh tertawa.Â
Prank Tanggal Merah Kalender
Masih ingat setahun lalu, banyak postingan di media sosial tentang kalender yang hampir merah semua.Â
Tak sedikit kita tertawa membacanya berharap memang banyak libur beneran. Terbayang bisa jalan-jalan menikmati liburan ditambah semakin baiknya sarana dan prasarana di sektor pariwisata.Â
Tuhan Maha Baik mengabulkannya, kita semua diberi liburan panjang hingga hari ini, dengan menurunkan pandemi.Â
Kita sedih tentu saja, bukan libur semcam ini yang kita inginkan. Meski sampe detik ini berharap ada yang teriak "Covid 19 ini Prank".
Prank Talent Show
Hiburan saat ini ya talent show, dari ajang bakat musik sampai masak. Berharap tayangan ini menjadi hiburan penyaluran hobi. Tapi semua hampir sama, talent show penuh gimmick yang menyaingi acara stand up comedy yang justru dipaksa serius untuk menangkap isu sosial.Â
Prank Reality Show
Saat menonton prank reality show prank terbesar adalah saya bingung sedang menonton di youtube atau di televisi.Â
Gak ada beda isinya ya sama prank. Bahkan masalah pernikahan pun bisa jadi bahan prank.Â
Prank Media
Nonton talent show dan reality bosen penuh dengan prank. Cari berita dong buat hiburan.Â
Ternyata prank sudah mendarah daging di negeri ini. Berita maha penting pun mengisi media yang saling berkejaran dengan klik dari pembaca. Dari Rafathar demam ,Gempi digigit Kucing,Lesty Pipid di Empang sampe breaking news Prily Latuconsina Makan di Piring.Â
Apalagi jika terkait Nyonya Boss Nia dari tidak dapat kupas kulit salak sampe nyamar jadi kue jahe.Â
Prank Pilpres
2019 begitu panasnya negeri ini dengan keributan pemilihan presiden. Saling hina dan caci saudara dan teman sendiri karena beda pilihan.Â
Akhir tahun, kita dapat hadiah istimewa (plis lah bacanha dengan gaya chibi-chibi ya). Semua paslon jadi pengurus negeri ini. Gak salah sih, toh saat sekolah juga demokrasi kita diajarkan memilih ketua kelas yang kalah jadi wakil demi kesejahteraan bersama (kali ini mohon dibaca dengan nadanya Pak RT di serial si Dudung).Â
Prank Liburan
Ini lebih seru, demi pemulihan ekonomi. Sektor pariwisata pun harus digerakkan. Tapi virus covid 19 gak mau mengalah.Â
Mau jalan-jalan syarat tes antigen pun dijalankan. Masyarakat yang berpergian dituduh menggali kubur sendiri. Karena tidak menerapkan protokol kesehatan.Â
Masih ngira Indonesia Butuh Ketawa?. Dari segala sisi, semua hal menjadi lelucon di negeri ini. Masih ada kok yang sama-sama bisa kita tertawakan.Â
Bukankah tertawa dapat menguatkan imun? Ya meski yang perlu saya tertawakan isi dompet saya yang berteriak "Prank".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H