Pempek tunu ikan juga dibedakan pada tempat penjualan (yang juga membedakan bahan baku dan harga) yakni gerobakan dan toko (kedai).Â
Tidak semua toko pempek yang menjual pempek tunu. Ada yang biasa saja, ada yang premium.Â
Pempek dos biasanya dijual gerobakan dijajakan di sekolah-sekolah dasar. Biasanya hanya dimakan  bersama ebi, kecap dan sedikit cabe. Karena yang beli biasanya anak kecil, kadang tidak diberi cabe.Â
Era 90-an, banyak sekali penjual pempek panggang dos. Sekarang sudah jarang tergeser dengan jajanan siomay, cilok atau telur gulung.Â
Anak-anak SD sekarang jika pun makan pempek murah mereka lebih memilih pempek sepeda atau pempek dos yang digoreng dan dinikmati bersama cuko.Â
Pempek panggang ikan, biasanya dijual di gerobakan dekat sekolah. Karena harganya juga disesuaikan dengan kantong anak SD, biasanya ikan yang dipergunakan ikan non premium.Â
Terkadang aromanya menyengat, tetapi anehnya beberapa teman yang telah merantau justru merindukan aroma menyengat ini.Â
Salah satu penjual legend di antara kami dan teman-teman adalah Mang Jaja yang berjualan di dekat pagar SMP 4 Palembang, di arah jalan Sutan Sjahrir. Ada juga di dekat Puskesmas 9 ilir,di seputaran jalan Bangau. Paling sering sih beli dengan Mang Reno yang mangkal dekat Yayasan IBA. Â
Jika merasa kurang nyaman bolehlah mencoba yang di toko. Sambil mengingat-ingat toko pempek mana yang menjual pempek panggang.Â
Biasanya sih diriku nongkrong di Pempek Tasya, di Pipareja. Â 3 alasan utamana , karena dekat dengan rumah, Varian pempek di sana juga sangat variatif, dan harganya lebih ekonomis. Â
Jika tidak, pilihan ke pempek sudi mampir ex bioskop saga. Pilihan ke sana karena paling dekat dengan titik 0 kota Palembang. Biasanya sekalian jalan-jalan ke Benteng Kuto Besak dan Jembatan Ampera. Karena bahan lebih premium, berimplikasi juga pada harga.Â