Tidak sedikit pasangan ngamuk baik melabrak langsung secara fisik, melalui telpon atau menyerang media sosial orang yang dituduh sebagai selingkuhan pasangan.Â
Ada juga yang caranya sindir-sindiran di media sosial, atau stalking dan sibuk investigasi sana-sini dengan inbox mutual pasangan dan yang dituduh sebagai selingkuhan pasangan.Â
Sialnya, hanya karena berada di komunitas yang sama dan memang mengenal keduanya pun terimbas diinterogasi pasangan yang tengah terbakar api cemburu.Â
Tahu sendiri kan bagaimana emosionalnya pasangan yang terkena api cemburu.Â
Makin seru ketika orang yang ditanyain juga saling bertanya apakah mereka diinterogasi, makin panjanglah gosip. Toh emang gosip, digosok makin sip. Tambahan tuduhan dan analisis oleh para ahlinya ahli apalagi Â
Ada juga pelaku yang terang-terangan mengakui terjadinya perselingkuhan. Entah apa yang di benak orang-orang demikian. Apakah sebuah prestasi dapat melakukan selingkuh.Â
Atau justru telah lelah dengan rapinya modus operandi perselingkuhan mereka hingga sulit terendus, atau sialnya mereka punya pasangan yang sudah cuek saja sangking sudah seringnya terjadi perselingkuhan.Â
Jadi perlu medium untuk membuka perselingkuhan mereka.
Ada juga keceplosan merasa curhat pada orang yang tepat dan terpercaya. Tapi tempat curhat ember bocor yang membuka aib kemana-mana, menjadikan isu perselingkuhan itu tetap menjadi rahasia, meski telah berobah menjadi rahasia umum.
Anda dari tadi menunggu saya menyebutkan nama?.Â
Hadeeeh... Anda pikir saya biang gosip yang berani ngelawan UU ITE jika benar itu ada?.Â