Mohon tunggu...
Kartika Kariono
Kartika Kariono Mohon Tunggu... Pengacara - Ibu Rumah Tangga

Mengalir mengikuti kata hati dan buah pikiran

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

TVRI, Kenapa Desain Comot Gratisan?

23 Juli 2020   16:19 Diperbarui: 23 Juli 2020   16:20 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Twitter TVRI
Sumber: Twitter TVRI
Salah satu peringatan khas tahunan hari anak nasional adanya pawai baju daerah oleh anak TK dan SD (beberapa sekolah merayakan demikian di hari Kartini). 

Kebhinekaan di wajah lucu dan lugu mereka begitu menggemaskan. 

Meski itu berarti kerepotan baru buat orang tua mereka. Kerepotan yang seru dan menyenangkan bagi sebagian ibu yang sudah antusias sejak diumumkan. Mencari vendor peminjaman baju adat. 

Tapi tahun ini kebijakan social distancing perlu dilakukan demi pencegahan penyebaran covid 19 lebih massif. Bahkan anak-anak pun menjalani sekolah dari rumah, sistem pembelajaran jarak jauh baik online maupun sistem modul. 

Campaign peringatan hari anak pun beredar di beragam media sosial, termasuk TVRI melalui akun twitternya. 

Sayangnya sambutan kurang menyenangkan saat melihat foto ucapan selamat hari anak nasional, sepasang anak dengan jilbab dan kopiah bernuansa merah putih. 

Banyak pihak memandang ini tidak menggambarkan keberagaman anak Indonesia. 

Bahkan ada yang menanggapi ini wujud provokasi. Di media sosial sih bebas ngomong toh? 

Saya tertarik dengan komentar bahwa desain ini diambil dari freepik. Situs yang menyediakan gambar vektor yang biasa dipakai untuk desain grafis. 

Apa iya TVRI  media milik negara ini ternyata lemah pada SDM Desain grafis. Di zaman serba digital. Dimana di stasiun ini pula ditayangkan program pembelajaran jarak jauh yang begitu gencar mengkampanyekan untuk meningkatkan kemampuan literasi digital. 

HAN ini dibawah kemenPPA pun sudah lama menyiapkan dan mengkampanyekan logo hari anak nasioanal 2020. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun