Mohon tunggu...
Kartika Kariono
Kartika Kariono Mohon Tunggu... Pengacara - Ibu Rumah Tangga

Mengalir mengikuti kata hati dan buah pikiran

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pajak dan Bajak Netflix

10 Juli 2020   23:19 Diperbarui: 10 Juli 2020   23:18 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Netflix (Sumber: Freepic)

Sebagai penikmat film, (yaelahhh... pake istilah penikmat film. Apakah akan pakai istilah tingkat kepuasan maksimal nih saat nonton film). 

Kehadiran netflix itu layaknya kerang ajaib spongebob. Hidup terasa hambar tanpanya.  Aneka film yang ditawarkan dengan berbagai genre bahkan ada yang memiliki hak siar eksklusif hanya di netflix, seperti film Night Becomes for Us yang buat merinding meski diriku cuma nonton di layar hape kentang. 

Persoalannya, sejak 2016 netflix diblokir di jaringan telekomunikasi plat merah, telkom grup. Padahal pengguna terbesar untuk rumah tangga menggunakan jaringan telpon melalui indihome. 

Terbaik? Kayaknya  gak juga, banyak pilih indihome karena "terpaksa", belum ada provider lain dan memang sejak dulu rumahnya punya jaringan telpon tetap yang pada zaman dahulu dimonopoli oleh telkom sebagai perusahaan negara. Eh,sekarang banyak juga jadinya fixed line dicabut gara-gara di-upgrade indihome, tapi saat gak butuh lagi internet gak bisa downgrade jadi telpon rumah aja. Kalo mau cabut jaringan cabut lah semuanya. 

Pembukaan Blokir Netflix

Sejak 2016, netflix tidak dapat diakses melalui jaringan Telkom. Kami pernah merasa dilema saat mengadakan nonton bareng,karena tayangan resminya hanya di netflix sedangkan kami mempergunakan fasilitas CSR-nya telkomsel. Tayangan bajakannya sih banyak, tapi jelas itu jauh lebih dilema buat yang ngaku-ngaku pecinta film.

Pembukaan akses ini akan memungkinkan pelanggan IndiHome, Telkomsel, dan Wifi.id mengakses konten-konten Netflix, meski belum seluruh pelanggan Telkom grup sudah dapat merasakan layanan ini.

Tentu saja pembukaan blokir netflix ini disambut gembira, seru seperti menikmati bersepeda sekarang. Semua orang sudah semakin mudah untuk menikmati berbagai tayangan. 

Salah satu alasan mengapa telkom membukan blokir netflix dikarenakan Netflix juga menyepakati komitmen kepatuhan yang ada pada Self Regulatory Code for Subscription Video on Demand Industry in ASEAN. Salah satu isinya adalah tidak menayangkan prohibited content, yakni konten yang melanggar hak cipta, mengandung pornografi anak, terorisme dan melanggar Hak Atas Kekayaan Intelektual, serta mendiskreditkan kelompok masyarakat tertentu. Serta memastikan ketersediaan tools dalam sistem untuk pembatasan akses tayangan sensitif dan ketidaksesuaian umur bagi pelanggan, dalam hal ini parental control. 

Pajak Netflix

Kegembiraan pengguna telkomsel untuk mengakses netflix tampaknya sedikit berkurang. Pasalnya,  Dengan terbitnya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.48/PMK.03/2020 dan berlaku mulai hari ini, 1 Juli 2020, secara resmi pemerintah akan melakukan pemungutan pajak dari perusahaan digital asing seperti Netflix, Spotify, Amazon, dkk per 1 Agustus 2020.

Meski belum jelas apakah ini akan menaikkan harga, tetapi bias dipastikan bahwa konsumen terakhir adalah penanggung beban pajak sesungguhnya. Rasanya tidak mungkin patuh pajak, tanpa menaikkan harga.

Waduh, cari hiburan saja dipajakin. Lah iya, Bude. Hiburan itu termasuk kemewahan dan untuk mengakses kemewahan ya ada timbal balik dari kita lah. Orang bijak kan taat pajak.

Netflix Bajakan

Jika kita membuka situs belanja online ataupun medsos sepertinya tidak sulit untuk mendapatkan akses netflix bahkan premium tanpa mendaftar bahkan dengan harga yang jauh lebih murah daripada langsung berlangganan. 

Memang benar, netflix punya paket coba-coba gratis ataupun paket yang dapat dipakai di 4 device sekaligus. Pertanyaannya apakah ini legal. Juga sukar dijawab. Pada dasarnya jika tidak mempergunakan jalur pendaftaran yang sebenarnya, atau menggunakan akun orang lain jelas illegal.  Tetapi tawaran harga yang sangat murah tentu menjadi pertimbangan tersendiri mengapa memilih untuk membeli akun di situs belanja online ketimbang membayar langsung secara resmi di akun sendiri.

Terlebih penjualnya pun menyatakan ini legal karena memiliki cara tersendiri untuk mendapatkan harga yang murah dari netflix.

Jika dulu mungkin bukan persoalan, legal ataupun tidak toh netflix tidak bayar pajak di negeri ini. Tampaknya pertimbangan sedikit berbeda setelah netflix resmi membayar pajak. Jika kita tidak menggunakan akun resmi dapat dipastikan kita menikmati izin layanan netflix ini tanpa ikut andil membayar pajak.

Tentu keputusan kembali ke kita masing-masing. 

Salam dari Palembang, tetap Bahagia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun