Palembang memang dikenal dengan wisata kulinernya, salah satunya adalah Mi Celor Palembang. Konon Presiden Indonesia ke-5 Megawati Sukarno Putri pun sangat menggemari makanan mi celor. Ia merupakan langganan tetap mi celor legend di Palembang di kawasan 26 ilir.Â
Celor dalam bahasa Palembang, adalah menyelupkan makanan ke dalam air panas dalam waktu singkat. Â Biasanya ada alat semacam saringan khusus untuk mencelupkannya ke air panas.Â
Mie yang dipergunakan biasanya mie khusus, bentuknya lebih besar dari mi biasa. Seperti yang biasa dipakai untuk masakan lo mie. Jika tidak ada biasanya kami menggantinya dengan pasta spageti. Bentuk dan kekenyalannya hampir serupa.Â
Makanan ini memang tidak seterkenal pempek dan turunannya. Sehingga jarang sekali di kota lain menjualnya. Bahkan di Palembang saja hanya ada tempat makan yang direkomendasikan hidangan satu ini. Justru banyak pedagang gerobakan yang menjualnya biasanya dengan model ikan  (Sejenis pempek besar berisi tahu/telur yang dipotong-potong dan  dihidangkan dengan kuah kaldu udang bening) dan model gandum (semacam roti goreng yang dihidangkan  bersama kuah kaldu sapi).
Mi celor ini punya rasa yang unik, gurih dan manis  dengan cita rasa sedikit pedas, mie yang disiram dengan kuah kental ini memiliki penggemar tersendiri. Tetapi sebaliknya ada juga yang sangat tidak suka dengan mi celor baik karena tampilan maupun rasanya. Berbeda dengan pempek dan turunannya yang jarang sekali orang menolaknya.
Bagi penggemarnya pun,cara menikmatinya dapat berbeda. Ada yang sengaja mengaduknya,mencampur kuah dan segala macam toppingnya untuk merasakan sensasi berpadu rasanya. Ada yang tidak mau diaduk, agar estetik warnanya  percampurannya tidak terganggu. Ha ..ha.. dibuat-buat itu alasannya. Bagi orang tertentu sensasi rasanya memang beda kok diaduk dengan gak diaduk.
Buat yang pernah merasakan sensasi rasa mi celor, tidak ada salahnya untuk mencoba membuatnya sendiri. Karena makanan ini sulit sakali dikirim dari Palembang. Â Jangankan dikirim ke luar kota, dibungkus dan dibawa pulang saja rasanya saja sudah berbeda dengan makan di tempat.
Manfaatkan Kepala dan Kulit Udang
Kekuatan rasa mi celor terdapat pada rasa kuahnya. Rasa kuat dari kaldu udang. Bisa sih diganti dengan kaldu ayam, kaldu sapi, atau ikan. Tetapi rasa yang paling pas memang kaldu udang. ini loh resep mie celornya ya. Kaldu berwarna merah ini justru bukan berasal dari daging udangnya. Tetapi dari kepala dan kulit udang yang direbus dan diblender.
Bahan:
1 Kg Mie Besar (Bisa juga diganti dengan 500 gram pasta spageti yang direbus matang sesuai selera)
300 gram Taoge (Buang akarnya, dicelor dengan air panas, usahakan jangan kematangan, agar tetap terasa manis)
6 butir telur rebusÂ
Potongan kucai (Dapat digantinDaun bawang, seledri)
Bawang Goreng
Kaldu
250 gram udang, kupas. Pisahkan daging udang dengan kepala dan kulitnya.Â
Rebus kepada dan kulit udang hingga mendidih, dinginkan. Saring
Bumbu
1 SDM margarin
1 siung bawang bombai, iris halus
Bumbu Halus : 5 siung bawang merah besar, 3 siung bawang putih, 3 butir kemiri (diblender halus dengan sedikit air)
Garam, merica secukupnya
Kuah:
1.5 liter air
4 SDM Maizena (larutkan dengan 300 ml air)
200 ml santan (dapat diganti dengan 300 ml susu UHT)
Cara Masak :
1. Panaskan 1 sdm margarin, tumis bawang bombai hingga wangi, masukkan daging udang hingga berubah warna menjadi merah.
2. Masukkan bumbu halus, tumis hingga wangi.
3. Masukkan kaldu udang yang telah disaring, aduk.
4. Tambahkan garam, merica (Jika suka dapat tambahkan gula dan kaldu udang/ayam bubuk).
5. Masukkan air dan susu sampai mendidih. Jika suka dapat juga masukkan da
6. Masukkan santan/susu aduk dengan agar santan/susu tidak pecah.
7. Tuangkan larutan maizena aduk hingga kental (Kekentalannya sedang saja ya)
8. Platting Mie, siram dengan kuah kental.Â
9. Tambahkan taoge celor, potongan telur rebus, kucai dan bawang goreng
10. Hidangkan dengan cabe rawit tumbuk, perasan air jeruk kunci dan kecap (jika suka)/
Mie celor ini memang nikmat dijadikan menu sarapan. Tetapi acara syukuran, arisan atau kumpul keluarga yang dilakukan di sore hari yang biasanya makanan pinggiran (maksudnya bukan makanan yang dijual di pinggir jalan, tetapi makanan yang tidak terlalu berat tetapi cukup mengenyangkan) salah satunya mi celor ini dihidangkan selain kudapan manis lainnya.
Yok dicoba dulu.Â
Next kita akan ngobrolin makanan pinggir Palembang lain ya. Kira-kira mau ngobrolin kuliner Palembang apa lagi nih?.
Resep yang dipergunakan adalah resep modifikasi yang dapat dipergunakan siapa saja, dengan penyesuaian bahan yang  diperkirakan mudah didapat dimana saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H