Puasa bukan hanya menahan lapar tetapi melatih kita untuk menjaga hawa nafsu kerakusan makan dan minum, rasa lapar yang mendera juga memunculkan rasa malas, sesuatu yang harus dilawan bahkan dengan memperbanyak ibadah di 2/3 malam.Â
Kemarahan tidak membatalkan puasa, tetapi membuat puasa seharian penuh hanya menjadi sia-sia, puasa mengajarkan kita akan rasa syukur diberi rezeki setiap hari hingga menjauhkan kita dari rasa iri hati dan keserakahan, puasa ibadah rahasia yang tidak dapat disombongkan dan mendapat pujian. Puasa juga menahan syahwat bahkan kepada pasangan yang telah halal, mengingatkan kita jauh dari zina. Â
Penyakit hati terbesar adalah sulit memaafkan, padahal Allah saja Maha Pengampun, mengapa manusia sulit memaafkan. Sulit memaafkan bukan hanya menjadi penyakit hati tetapi dapat mengganggu kesehatan mental.Â
Memunculkan luka batin yang tak selesai yang memunculkan trauma mendalam. Sebelum penyakit batin ini makin parah dan kita butuh bimbingan psikolog untuk proses healingnya, jauh lebih baik memulai dari dini mempersiapkan diri memaafkan, dimulai dari memaafkan diri sendiri, orang terdekat yang dikasihi, orang yang pernah dibenci siapapun orangnya, apapun dan kapanpun kejadiannya. Â
Bukan hanya mulut yang berucap tetapi batinmu yang mengikhlaskan, agar di hari nan fitri nanti kita benar-benar mampu menjadi insan yang telah siap kembali fitri dan  jika suatu hari nanti berpulang benar-benar telah siap sebagaimana yang dijanjikan Allah SWT dalam Firmannya  QS As-Syu'ara: 88- 89; "Pada hari ketika harta dan anak-anak tidak berguna. Kecuali orang-orang yang menghadap Allah SWT dengan hati yang bersih.Â
"Menjaga kebersihan batin dan kesehatan jiwa juga sangat penting dalam menghadapi covid 19 ini, karena jika kesehatan mental kita terganggu otomatis imunitas fisik kita juga akan turun. Pada dasarnya Puasa untuk Hidupkan Rasa Bahagia.
 Tak kalah penting adalah bersih harta dengan infak, zakat dan sadaqah.  Allah Maha Kaya selalu memberikan rezeki kepada umatNYA, sebagaimana FirmanNYA  dalam QS. An-Najm : 48 "dan Dia-lah yang memberikan kekayaan dan kecukupan.". Bahkan jika seseorang memiliki makanan pokok yang cukup untuknya semalam saja, maka ia wajib mengeluarkan zakat fitrah.Â
Zakat fitrah itu hanya semud makanan pokok untuk diberikan kepada orang yang membutuhkan. Hanya setahun sekali. 8 penerima zakat yang seringkali sangat berada dekat dengan kita tetapi tidak kita sadari.Â
Zakat fitrah sesungguhnya hanya sebuah trigger agar kita lebih peka dan welas asih kepada orang-orang yang berhak menerima zakat di sekitar kita. Salah satu penyakit hati yang sulit terbuang adalah kikir. Â
Merasa sangat sayang jika mengeluarkan harta untuk sedaqah dan infak, bahkan untuk berzakat yang hanya 2.5 % pertahun dengan kadar harta tertentu pun masih saja mencari celah justifikasi untuk tidak mengeluarkannya. Terlupa bahwa rezeki kita berasal dari Sang Maha Pemurah ini termasuk titipan kepada orang-orang yang membutuhkan, anak yatim, fakir miskin.Â
Terlebih di masa pandemi covid 19 ini semakin banyak keluarga Indonesia yang terimbas ekonominya. Mengapa kita harus iri dengan jika mereka dibantu pemerintah dengan bantuan sosial tunai dan dana desa, lalu mendapaat zakat pula. kok lebih banyak yang menrima zakat ketimbang yang mengeluarkan zakat.Â