Mohon tunggu...
Kartika Kariono
Kartika Kariono Mohon Tunggu... Pengacara - Ibu Rumah Tangga

Mengalir mengikuti kata hati dan buah pikiran

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Waisak di Bulan Ramadan, Purnama di Langit yang Sama

7 Mei 2020   15:33 Diperbarui: 7 Mei 2020   15:32 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu hal  yang paling saya kagumi dalam masyarakat Budha adalah karakter welas asih, membantu sesama tanpa memandang perbedaan. Mereka hidup sebagai minoritas, tetapi sumbangsih mereka (bukan hanya dari jumlah nominal tetapi juga tenaga)  justru sangat luar biasa menurut saya. Bahkan saat kami baru berfikir (untuk berbuat), justru sahabat dari umat Budha  telah bertindak dalam kegiatan berbagi. Berbagi dengan sesama untuk  connecting happines sangat dibutuhkan bagi seluruh insan, apalagi  di masa pandemi covid 19 ini memberikan efek yang luar biasa bagi sebagian saudara kita.  Mereka juga  lebih sering berbagi dalam diam, aksi nyata tanpa banyak publikasi.  Dalam aksi sosial sahabat Budha yang pernah diriku ikuti ini memberi  reminding  konsep tangan kanan memberi, tangan kiri tidak boleh tahu. Begitupun dalam perilaku sehari-hari, mereka lebih banyak  memberi nasehat  bertindak, memberi contoh tanpa banyak kata. Sama dengan hadits yang diajarkan oleh junjungan kami, Muhammad SAW.  

Doa kita bersama untuk pulihkan Dunia

Nyepi bagi Umat Hindu, Pra Paskah bagi umat Kristen,  Waisak bagi Umat Budha, Puasa Ramadan bagi Muslim, pada dasarnya sama-sama mengingatkan kita untuk mencari cahaya terang Illahia, melalui ibadah yang dipenuhi rasa syukur dan ikhlas dengan tetap selalu ingat berbagi dengan sesama.  

Meski  tahun ini, rumah-rumah ibadah pada saat perayaan keagamaan kita sekarang tak ramai karena kebijakan Physichal Distancing.  Boleh jadi Tuhan YME memberikan kesempatan kepada kita untuk  berdoa tak terputus dari tempat bersemayam cahayaNYA sesungguhnya, dari  dalam lubuk hati umatNYA . Dengan kebijakan physical distancing ini, boleh jadi  Tuhan mengingatkan tak harus mengagungkan diriNYA pada bangunan-bangunan megah yang dibangun untukNYA.   Tetapi dimulai  ingat diriNYA dari hati dan mengagungkanNYA di  rumah kita masing-masing. Boleh jadi Tuhan mendatangkan cobaan ini untuk memperkuat rasa rindu untuk hadir di rumah-rumah ibadah dan menjalankan ibadah dengan sukacita. Tuhan tidak pernah butuh kita menyembahnya, tidak pernah butuh doa-doa dari kita. Kitalah yang sangat membutuhkan itu, sebagai umatNYA. Marilah dalam hari istimewa ini kita sama-sama berdoa, berdoa untuk seluruh umat manusia di seluruh dunia, berdoa untuk seluruh alam semesta agar Tuhan memberikan yang terbaik untuk kita semua.  Buang rasa ogoistis hanya mendoakan untuk satu umat, untuk satu golongan, untuk satu wilayah. Kita  merasakan derita ini bersama, doakan segala derita kita ini terangkat bersama pula. Doakan kekuatan seluruh umat manusia menghadapi corona, doakan pulihkan dunia segera melalui doa dengan cara kita masing-masing. Dalam iman kita percaya Tuhan kita akan menolong dan mengabulkan doa-doa kita. 

Selamat hari suci Waisak di Bulan Ramadan, Semoga Semua Makhluk Berbahagia. Salam Kompal Selalu.

Kompal Lawan Corona
Kompal Lawan Corona

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun