Mohon tunggu...
Kartika Kariono
Kartika Kariono Mohon Tunggu... Pengacara - Ibu Rumah Tangga

Mengalir mengikuti kata hati dan buah pikiran

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Puasa Untuk Hidupkan Rasa Bahagia

5 Mei 2020   12:14 Diperbarui: 5 Mei 2020   12:21 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semoga di puasa masa pandemi ini kita menjadi probadi yang mencoba tidak bertransaksi lagi dengan Sang Pemilik, menukar ibadah kita dengan imbalan pahala. Karena keimanan kita tidak akan menyangsikan segala perbuatan kita pasti mendapat ganjaran. Belajar bahwa saat menjalankan ibadah, termasuk bersedekah itu upaya belajar untuk ikhlas, mengurangi rasa kepemilikan yang berlebihan pada hal-hal yang bersifat duniawi. 

Islam mengajarkan keseimbangan dalam mengejar hidup bahagia duniawi dan menyiapkan perbekalan pada kehidupan akhirat, dimana penyeimbangnya adalah rasa syukur dan hati yang ikhlas dalam menjalankannya,

Sebenarnya manusia bukan tidak diperkenankan untuk mengekspresikan segala rasa yang ia rasakan. Rasa sedih, gembira, marah, atau apapun bentuknya adalah sunatullah, berkah dari sang Khalik pada makhluk yang diperintahkannya sebagai khalifah di muka bumi.

Puasa yang mengajarkan kita untuk memanajemen emosi, meningkatkan kecerdasan emosi melalui peningkatan spirilitualitas melalui berbagai ibadah. . Balasan terbaik dari Allah alah ketenangan batin dan rasa kecukupan selama menjalankan kehidupan di dunia.  

Allah memberikan sekelumit cahaya syurga kala jiwa manusia mengalami ketenangan batin dan merasa cukup. Yakinlah, rasa ini akan terus bertambah ketika kita jalani hidup ini dengan penuh syukur.

Boleh jadi kita sedih karena tidak dapat ibadah bersama di masjid, tetapi bisa kita  penuhi hati dengan rasa syukur kala setiap kepala keluarga atau laki-laki pengganti kepala keluarga di setiap rumah dipercaya Allah untuk menjadi imam di rumah masing-masing. Jika selama ini bacaan kebanggaan hanya tiga kul dan inna ak thoina, saatnya belajar bersama untuk muroja'ah atau setoran hafalan qur'an bersama seluruh anggota keluarga. 

Syukuri diberi kesempatan untuk  tadarus dan belajar  bersama memperbaiki tajwid dan tahsin bersama keluarga. Jika selama ini hanya bertindak sebagai pendengar, memanfaatkan situasi pembaca dan pendengar sama-sama mendapat pahala, saat ini kita menjadi qari dan qariah di rumah masing-masing. 

Syukuri diberi kesempatan oleh Allah untuk menghafal zikir dan doa setelah shalat berjamaah. Agar setelah badday covid 19 berlalu, semakin banyak laki-laki percaya diri untuk tampil sebagai imam dan pembaca doa dan pembaca qur'an. Bukan dia lagi, dia lagi. 

Syukuri saja pandemi ini, dengan harapan  hubungan keluarga makin dekat, meski banyak rahasia dan kebiasaan yang selama ini mungkin tidak diketahui menjadi terbongkar. Seringkali kita hidup bersama dengan keluarga kita bertahun-tahun tetapi kurang mengenal satu sama lain, tidak menyadari apa kelebihan dan kekurangannya. Syukuri Allah memberi kesempatan kita mengenal anggota keluarga kita lebih dekat.

Jika ada rezeki tetap dapat menikmati hidangan lezat meski tidak dapat lagi buka bersama di hotel atau restoran. Syukuri saja kita jadi lebih berani untuk masak buat keluarga, jika memesan dari luar bersyukur lebih banyak orang yang mendapat rezeki. Banyak sekali hikmah yang jika sebentar saja kita renungkan begitu banyak diberikan oleh Allah kepada kita di masa pandemi ini, Setidaknya  mengajarkan  bahwa dengan rasa syukur dan ikhlas, segala ibadah di bulan ramadan  kita dapat jadi connecting happiness , kebahagiaan sesungguhnya yang berasal dari Maha Kuasa. Insya Allah.

Selamat Puasa dunia, tetap bahagia . Salam Kompal Selalu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun