Mohon tunggu...
Kartika Kariono
Kartika Kariono Mohon Tunggu... Pengacara - Ibu Rumah Tangga

Mengalir mengikuti kata hati dan buah pikiran

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Masa Pandemi Covid 19, Ngabuburit Ngapain Aja?

4 Mei 2020   21:05 Diperbarui: 4 Mei 2020   21:01 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjalani puasa selama masa pandemi covid 19 tentu saja berbeda tahun-tahun sebelumnya. Jika biasanya kita dapat melakukan ngabuburit  sebuah istilah yang sering dipelototi para orang tua kalo budak Plembang yang ngomong. padalah istilah itu kan maksudnya  kegiatan menunggu waktu puasa. 

Local wisdom di Palembang malah mengenal kegiatan setelah subuh dengan sebutan asmara subuh. Diriku tidak mengenal istilah di Palembang sebagai padanan kata aktifitas menghabiskan waktu menjelang berbuka. Sepertinya budaya ngabuburit ini berkembang di masa sekarang, setelah buka bersama di luar rumah menjadi budaya baru pada masyarakat Sumsel. 

Karena sependek ingatanku, dulu susah sekali untuk mengajak teman-teman bertemu ba'da ashar. Karena itu waktu sudah harus di rumah untuk buka bersama di rumah. 

Tetapi sejak maraknya trend bukber di luar, justru keluarga besar sengaja ke tempat makan dan keluar dari rumah justru sebelum magrib, bahkan sengaja mendatangi tempat rekreasi termasuk wisata religi yang banyak terdapat di Palembang.  

Tapi, tahun ini dengan kebijakan phyiscal distancing kegiatan itu tak bisa dilakukan lagi. Buka puasa dan kegiatan menjelang buka puasa seharusnya kembali ke budaya lama, untuk merekatkan kembali hubungan dengan keluarga. Tapi pergeseran karakter masyarakat kita yang semakin berkurang sifat komunalnya 'kan tidak semudah itu untuk balik lagi toh?.  

Ada banyak kegiatan yang dapat kita lakukan untuk menghabiskan waktu menunggu waktu magrib, selain gegloleran pegang handphone aja. Eh, pegang hanphone juga kan sekarang banyak aktifitas yang dapat dilakukan juga ya. 

Beberapa alternatif ngabuburit buat generasi kreatif diantaranya: 1. Berdoa dan Berzikir, masa pandemi covid 19 ini seharusnya kita semakin mendekatkan diri dengan maha pencipta.  

Meski kita tidak dapat menghabiskan waktu di RumahNYA, banyak ibadah yang dapat dilakukan di rumah seperti tadarus, zikir dan tentu saja berdoa. 

Menjelang magrib termasuk waktu yang mustajab untuk memanjatkan doa. Tidak ada salahnya sengaja meluangkan saat-saat menjelang magrib untuk memperbanyak ibadah. (Itu murni pemikitan dari diriku?, nggakkok  he he.. itu isi pesan WA yang dikirim ustadzah dari majelin taklim. Maaf copas, sekadar mengingetkan)

2. Belajar Daring. Banyak sekali pelatihan online gratis (sedihnya sejak ada kebijakan kartu pra kerja malah jadi ada tarif, wkk.. wwk..curcol) yang dapat kita ikuti.  Bahkan webinar juga bukan hanya menggunakan aplikasi meeting online, ada juga melalui Live IG, live FB, Live Youtube. 

Bahkan Kompasianer Palembang (Kompal) saja sudah beberapa kali melakukan webinar dengan berbagai tema, follow aja IG nya buat tahu kegiatan selanjutnya.  

Salah satu yang wajib malah belajar online bareng anak, kalo pagi dia belajar sama gurunya (he..he diriku gak WFH, cuma pengurangan waktu kerja aja). Belajar bareng anak itu bukan hal gampang loh. 

Seringkali waktu menjelang magrib waktu yang pas buat belajar bareng anak. Mesi cuma sebentar dan hanya bersifat pendalaman materi. Dia sih hepi aja, karena artinya dia bisa sekalian nonton youtube dan tiktok (dengan pengawasan melekat) pasca belajar.

3. Main Bareng (mabar),  nah bagi pecinta Games Online, menjelang magrib asyik banget buat mabar. Sampe sering deh para gamer kesel karena berebut sinyal dengan para pecinta webinar. (Eh itu kejadian di rumahku ya, padahal pengguna internet cuma dua di rumah ini).  

Main tebak-tebakan (teka-teki) juga dapat jadi alternatif seru,  dari zaman dulu pantun teka-teki itu jadi budaya melayu sambil menunggu waktu magrib setalah mengaji di surau dekat rumah. Biasanya waktu mengaji  kan magrinb di bulan ramadan biasanya diganti Ashar dengan waktu yang lebuh pendek. 

Mau main lari-larian ya capek, biasanya sih diisi main tebak-tebakan, ya seenggak-enggaknya nanyi lagu kosong-kosong atau main ABC lima dasar itu loh. 

Sekarang generasi 90-an ini tetap aja habisin waktu dengan main tebak-tebakan via WAG. WAG-ku yang paling sering main tebak-tebakan menjelang buka ya Palembang Movie Club. Efeknya, jadi pengen nonton film yang jadi tebak-tebakan.

4. Masak Demi Konten, buat ibu-ibu ya masak ada yang sebuah kewajiban, tapi tidak ada salahnya kan mencoba resep baru atau otak-atik resep terus momennya dicapture untuk share di media sosial ataupun blog di platform apa aja. 

Gak maksud sombong-sombongan, bisa otak-atik masakan itu mengasyikkan. Ngomong-ngomong menyalurkan hobi masak ini juga ada yang bisa nambah pendapatan loh. Ngabuburit diisi dengan membuat makanan untuk dijual atau setidaknya menerima kursus on line.

5. Ngobrol Bareng Online, puasa kok ghibah. hey helo, ngobrol kan gak mesti ghibah loh. Banyak hal-hal positif yang dapat diobrolin sebagai pengganti meet up. Apalagi WAG Kompal, suka ngangenin  kongkow bareng. He he meski obrolan WAG  juga kadang kudu ati-ati, intonasi di tulisan tergantung persepsi yang baca. Jangan sampe aja baper gara-gara salah tangkep maksud obrolan.

6. Baca, buku numpuk makin banyak. Utang challenge buku juga banyak, nah tidak ada salahnya menghabiskan bacaan sambil menunggu waktu berbuka. Gak mesti juga baca buku fisik, bisa kok baca buku online. 

Bisa sharing dengan beberapa teman juga. Perpustakaan online juga banyak kok. Bahkan beberapa penerbit dan penulis memberikan akses gratis sebagian buku mereka. Nikmat mana lagi yang kau dustakan di situasi kayak gini dapat rezeki yang jarang-jarang gini.

7. Nonton, akses nonton gratis aja ada kok. Kalopun berbayar bisa pilih paket yang termurah toh? (ahay...itu sih kalo aku yang emak medit) toh gak semua film bisa dihabiskan. 

Pilih saja sesuai minat, gak usah maksain nonton apa yang sedang hype kalo gak sesuai selera atau malah bikin batin tertekan, wkk wwk. Saya tipe yang mudah bosan, jarang sekali menonton series. Justru sekarang saya menonton ulang film-film lama untuk mencario sudut pandangnya dari pemikiran saya sekarang.

8. Beres-beres, ini yang kadang bikin kaget seisi rumah. Jika saya sudah beres-beres biasanya menunjukkan pelampiasan emosi yang tertahan. Mau negur saja mereka berhati-hati. Tapi kan kapan lagi ya bisa lihat tempat kita agak sedikit rapi. Gak mesti rapi bener kayak Kondo. Semua barang gak spark joy, cuma tetap diperluin. 

Panci rebus ketupat di dapur. loyang-loyang kue,cetakan kue kering, penekan kue lapis, wadah-wadah plastik dari gede sampe printilan yang bikin berantakan benget  itu, saat kupegang sama sekali gak ada rasa spark joy  tapi kan itu dibutuhin banget meski hanya sesekali dikeluarinnya. 

Beres-beres setidaknya kan bisa tahu dimana letak barangnya. (btw, kayaknya sopal spark joy aku yang gagal paham ya, maklumin aja nulis ini juga dalam upaya ngabuburit, makanya kadang meracau juga di sela waktu masak yangh gak seberapa lama itu seharusnya).

Untuk ngabuburit kreatif yang diserahkan kepada masing-masing orang, gak semua orang punya minat yang sama kan?. Kalo kamu, apa yangkamu lakukan untuk ngabuburit, creative people?. Apapun pilihan ngabuburitmu yang penting bikin kamu bahagia dan tetap bahagia.

Salam kompal selalu.

Kompal Lawan Corona
Kompal Lawan Corona

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun