Mohon tunggu...
Kartika Kariono
Kartika Kariono Mohon Tunggu... Pengacara - Ibu Rumah Tangga

Mengalir mengikuti kata hati dan buah pikiran

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Pangan Sakti Atasi 9 Sakit Ringan Kala Puasa

28 April 2020   03:36 Diperbarui: 28 April 2020   03:37 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meski sejak kecil kita telah menjalankan puasa,tetapi seringkali kondisi badan kita yang kurang prima membuat kita mengalami sakit ringan.Apalagi di awal-awal puasa, tubuh kita masih memerlukan adaptasi dengan perubahan jam makan. 

Boleh jadi untuk yang terbiasa menjalankan puasa sunat  setiap hari senin kamis atau pun pada  tanggal 13,14,dan 15  setiap bulan kalender qomariyah, menjalankan puasa bulan ramadab sebagai hal yang biasa aja. Gak kagetan gitu. Tetapi tidak dapat dihindari juga, cuaca yang tidak menentu ataupun faktor pola makan yang kurang terjaga, dapat memicu sakit ringan yang jika dibiarkan dapat mengganngu ibadah kita. 

Bulan Ramadan kan bulan pertaubatan, sayang sekali jika kita melewatkan hari-harinya dengan begitu saja. Jika tubuh tidak nyaman bagaimana kita dapat menjalankan ibadah dengan khusuk.

Sejak kecil saya diperkenalkan beberapa bahan pangan dapur sebagai obat herbal untuk penyakit ringan yang menyerang. Tentu saya tidak dapat bercerita banyak mengenai kandungan dan cara kerjanya hingga dapat meredakan sakit. Cara perobatan ini juga saya dapatkan dari ibu saya yang juga diperolah secara turun temurun, kami menyebut kearifan lokal ini sebagai "ilmu tumbuk". Kearifan lokal ilmu tumbuk ini memang umumnya dikuasai oleh kaum perempuan dalam mengelola sumber daya alam di sekitarnya untuk kepentingan perobatan.

Berikut 9 keluhan sakit ringan  kala berpuasa yang ternyata  bahan obatnya seringkali sangat mudah didapat, ada di dapur kita. Yok cari tahu apa saja pangan sakti t andalan saya untuk mengatasi 9 sakit ringan, supaya ibadah tetap jalan.

1. Sebah, perih dan mual karena gangguan lambung 

Pereda Nyeri Lambung (Dok.Pribadi)
Pereda Nyeri Lambung (Dok.Pribadi)
Perubahan jam makan seringkali menyebabkan gangguan pada pencernaan. Asam lambung meningkat yang menyebabkan tubuh bereaksi dengan merasakan perut yang terasa penuh  (sebah), perih, mual bahkan tidak jarang muntah dan merasakan sakit kepala. Ada banyak obat pereda nyeri lambung di pasaran, yang seringkali dianjurkan dikonsumsi saat makan sahur, berbuka dan sebelum tidur selama menjalankan puasa di bulan Ramadan.  

Jika obat tersebut tidak tersedia di kotak obat, saya mengandalkan 2 bahan dapur yang biasanya selalu tersedia di dapur wong Plembang. Hanya 3 bahan saja, tapikoka 1 sendok makan, gula aren sebesar jempol tangan disisir halus dan air matang setengah gelas saja.  Cukup campurkan di dalam gelas dan minum sebelum makan berat  saat buka dan sahur. Pastikan airnya air dingin, karena jika air panas kita buat lem namanya bukan obat lambung. He..he...

2. Sakit kepala hingga migrain. 

Bahan Wedang Jahe (Dok. Pribadi)
Bahan Wedang Jahe (Dok. Pribadi)
Kala puasa mengalami sakit kepala apalagi  itu luar biasa, seringkali hal ini terjadi karena perubahan jam tidur atau bahkan kurangnya waktu tidur karena memang ibadah bulan Ramadan lebih banyak dilakukan di malam hari. Bahkan,di sepertiga malam pun kita telah bangun untuk memperbanyak ibadah sunah. 

Mungkin terdengar  konyol, tetapi bangun karena terkejut saat lelap juga seringkali memicu sakit kepala hingga migrain. Pola konsumsi daging olahan dan olahan susu  juga dapat memicu migrain. Jika rentan terkena migrain memang sebaiknya kurangi makan makanan pemicunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun