Sebagai sebuah ideologi tentulah kebenaran Pancasila adalah mutlak, tidak akan menerima ideologi lain.
Sedari kecil kita diberi pemahaman bahwa bangsa Indonesia hidup dalam keberagaman dan Pancasila sebagai pengikatnya baik sebagai dasar, pandangan hidup dan ideologi. Â Tetapi dalam kenyataannya, dinamika sejarah bangsa ini menunjukkan Pancasila sebagai ideologi selalu diuji.Â
Contohnya dalam Undang-Undang jelas bahwa setiap organisasi yang ada di negeri ini harus berdasar pada Pancasila namun pada kenyataannya justru sikap tindak beberapa organisasi tidak menunjukkan bagaimana Pancasila menjadi ideologi organisasi mereka. Pencantuman Pancasila dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga organisasi seolah hanya menjadi penggugur kewajiban semata.
Pancasila, Norma Dasar
Di sisi lain, Pancasila sebagai ideologi menjadikannya sebagai dasar dan sumber hukum yang berlaku di negeri ini. Dalam teori stufenbau Hans Kelsen menegaskan sistem hukum merupakan sistem anak tangga dengan kaidah berjenjang dimana norma hukum yang paling rendah harus berpegangan pada norma hukum yang lebih tinggi dan kaidah hukum yang tertinggi berupa konstitusi harus berpegangan pada norma hukum yang paling mendasar (grundnorm). Â
Pancasila sebagai grundnorm menjadi dasar (sumber segala sumber hukum) berlakunya peraturan perundang-undangan di negeri ini.
Namun, tidak dapat dipungkiri bagaimana peraturan perundang-undangan di Indonesia yang sebagian besar warisan kolonial ini masih mengedepankan individualistik, belum lagi ratifikasi peraturan perundang-undangan yang seringkali kontradiktif dengan nilai-nilai Pancasila yang kita yakini.Â
Panjang pula deretan peraturan perundang-undangan yang diadopsi dari negeri yang mengedepankan kemanusiaan dalam individualistik sebagai pandangan kemanusiaan Barat (humanisme Renaisance, humanisme Pencerahan yang melahirkan individualisme-Liberal, atau Pasca-humanisme, padahal Pancasila yang nilai-nilainya digali dari saripati nilai-nilai yang hidup pada bangsa ini mengenal kemanusiaan dalam balutan kebersamaan yang bersifat komunal yang merupakan kemanusiaan timur. Â Â
Saya semakin skeptis terhadap Pancasila, semakin dipelajari semakin ribet.
Sejarah Panjang Pancasila