Penggunaan produk mereka secara massif dimulai dari  kita diharapkan  akan mendorong kesejahteraan masyarakat sekitar hutan dan semakin memperkuat upaya mereka menjaga kelestarian hutan sebagai sumber penghidupan mereka.
Pemanfaatan Sumber pangan dari Produk Kehutanan
Setiap manusia pasti butuh makan. Meski pemaknaan makanan masing-masing individu berbeda-beda. Â
Sebuah pepatah Yunani kuno mengatakan "Piringmu mencerminkan dirimu", dapat dimaknai bagaimana pola makan manusia dapat mempengaruhi sifatnya, termasuk dari persiapan pembuatan makanan.Â
Dengan sedikit mengubah pola makan dapat merubah cara pandang kita mengenai makan. Makan bukan hanya  sebagai pemuas selera dan mengenyangkan perut, tetapi memiliki value lebih, untuk menjaga kesehatan bahkan melaui perubahan pola makan kita dapat turut andil menjaga keberlanjutan alam loh.
Banyak pola-pola diet yang dapat diterapkan dengan pemanfataan hasil  pemberdayaan masyarakat sekitar hutan.  Seperti diet gluten free dan diet rendah gula dengan pemanfaatan beras organik, beras merah dan beras hitam, diet raw food dengan  memakan  buah-buahan lokal yang dicampur  madu  hutan, bagi keto warrior, diet keto pun dapat diterapkan dengan pemanfatan VCO (Virgin Coconut Oil)  lokal, termasuk camilan berupa kelapa kering.
Bagi penikmat food combining, mayonaise sebagai salad dressing pun dapat dibuat dengan memanfaatkan kuning telur ayam kampung dan minyak kelapa produksi masyarakat sekitar hutan yang dari segi rasa lebih enak dan tentu saja alami dan lebih menyehatkan.
Bagi pencinta kopi gunting mulai dapat menggeser kebiasaannya dari menikmati kopi gunting menjadi kopi giling atau setidaknya kopi seduh dari  produk-produk agroforestry, seperti kopi laut (liberika) yang diproduksi masyarakat di sekitar hutan gambut ataupun robusta yang diproduksi masyarakat sekitar hutan tanah mineral di dataran tinggi Sumatera Selatan.
Untuk menjaga kesehatan, kita  dapat memanfaatkan produk minuman kesehatan seperti jahe seduh produk DMPA.