Mohon tunggu...
Kartika Kariono
Kartika Kariono Mohon Tunggu... Pengacara - Ibu Rumah Tangga

Mengalir mengikuti kata hati dan buah pikiran

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Terpapar Vitamin "Sea" dan Gagal Bersayap di Lampung

19 April 2018   11:28 Diperbarui: 19 April 2018   11:31 816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ehm...iniloh penampakan toiletnya (dok.pribadi)

Setelah penutupan kami langsung merapikan perlengkapan dan checkout, memilih untuk tidak makan siang lagi, -karena ingin makan bakso terkenal di Lampung, yang cabangnya ada dimana-mana. Cabang di Palembang pun ada, sering saya pesan lewat ojek online buat sang jagoan saya.

Driver yang mengantarkan kami memberi opsi pantai yang dapat dikunjungi yakni Sarigungung, Klara dan Mutun. Karena pertimbangan paling dekat adalah Mutun, maka kami memilih ke Mutun. Waktu tempihdari hotel tidak sampai 30 menit, akses jalannya juga bagus.

Sangat menyenangkaan merasakan perjalanan dalam waktu singkat ini melihat panorama yang indah.

Karena di Palembang, 30 menit itu adalah waktu tempuh tersingkat yang diperlukan oleh saya dari rumah ke headquarter saya yang hanya berjarak kurang dari 4 KM, efek pembangunan yang super dahsyat di Palembang berimbas pada kemacetan daerah Kenten tempat saya tinggal dan bekerja.

Mending jalan kaki?maunyasih begitu. Tetapi pemkot kami belum peduli dengan nasib pejalan kaki. (Karena itulah saya norak ketika melihat trotoar di Surabaya beberapa tahun lalu , eh itu cerita lain kali saja).

Ada sedikit kekhawatiran, karena sempat tersiar berita beberapa tahun lalu mengenai teror buaya Pesawaran. Ah... tetapi segera terlupa ketika kaki menginjak di pasir putih pada ombak yang sangat landai karena memang ini pantai teluk.

Mau cari bahan emping melinjo aja (Dok.Pribadi)
Mau cari bahan emping melinjo aja (Dok.Pribadi)
Awalnya cuma ingin duduk di pantai menikmati Pulau Tangkil dari jarak jauh, tetapi tergoda juga untuk menyusurinya dengan boat meski sama sekali tidak berniatuntuk turun ke Pulau Tangkil. Menyusuri pantai dengan bau khasnya plus memandang hamparan luas berwarna biru ke arah samudra itu memberi efek vitamin sea luar biasa.

Meski kami ingin berlama-lama di pantai ini tetapi waktu kami terbatas, he he jadi belumlah puas menikmati kami harus segera ke Natar. Jadi kami tidak menikmati segarnya buah kelapa muda di pondokan.

Buat yang ingin datang ke sini, jangan khawatir soal toilet dan tempat bilas, karena termasuk dalam fasilitas pantai ini, juga mushallah dan perangkat shalat pun ada.

Jika ke sinni ..siapkan energi buat outbond. Mereka itu 2 bu Boss saya (Dok.Pribadi)
Jika ke sinni ..siapkan energi buat outbond. Mereka itu 2 bu Boss saya (Dok.Pribadi)
Saya hanya memungut beberapa kulit kerang dan patahan karang buat sang jagoan, denga suatu janji saya akan kembali lagi ke sini bersama dia.Semoga segera.Perjalanan pun kami teruskan untuk singgah di beberapa tempat lain, sekedar survey jika suatu saat kami kembali ke sini lagi. Termasuk menyusuri kampung durian, sayangnya sedang tidak musim duren.

Gagal bersayap malam itu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun