Ketika keluar baru sadar, ya iyalah menunya umum banget buat aku, karena hotel ini satu manajemen dengan kopitiam di depan institusi aku bekerja, tempat ngumpulnya mereka (yang "terpaksa" mengakui aku satu profesi karena aku punya license dari organisasi yang sama). Jadi sering aja di"geret" buat makan siang atau ngopi cantik karena cukup jalan kaki dari ruangan aku, tapi cuma sekedar makan siang , tidak ikut dalam tanda tangan kuasa (ya... curcol lagi).
Banyak cerita seru dan pembelajaran mengenai pertemanan dari si Bapak, bahkan ia tetap dengan gaya "kelakar betok" ciri khas "budak Plembang".
Senang sekali ketika beliau mengambil mic dan menyanyikan lagu "Kartika"-nya Ahmad Albar (atau Gito Rollies ya), saya cuma bisa senyum-senyum padahal dalam hati mau ngomong " request satu lagu lagi dong Pak, Lestari Alamku gubahan Gombloh".
Pengalaman luar biasa saat seorang pejabat rela menunggu bahkan bersama istri dan anaknya untuk mengundang makan malam sahabatnyadan menjalin silaturahim. Tabik.
Terpapar Vitamin Sea diPantai Mutun
"Pengen banget ke laut" aku membatin,tapi kan gak mungkin. Bimtek ditutup jam makan siang, dan jadwal penerbangan pukul 16.10. Artinya pukul 13.00 sudah harus ke Bandara dan penutupan sebelum makan siang."semoga lain waktu bisa dan segera" aku nyambung mbatin.
Tengah malam saat tiba kembalike hotel baru ingat kami belum check in penerbangan, dengan mata mengantuk saya check in penerbangan dengan online via handphone dan klik tanpa melihat jam penerbangan, dan sayapun tidur.
Hingga saat breakfast baru membuka email untuk melihat boardingpass." Yuk, kok penerbangan kita berubah malam?apa aku salah klik ya?" tanyaku pada Bu Boss.
" Ah iya, semalam ada pemberitahuan jika penerbangan kita didelay,ya udah manfaatin aja jam siang ini" sahutnya.
Boss satunya nyahut "ya udah, kita jalan dulu ke pasar dan pusat oleh-oleh, lalu ke cari bakso dan kita ke pantai sebentar". Boss nomor satu ini memang paham soal Lampung, karena memang banyak keluarga beliau yang tinggal di Lampung.