Mohon tunggu...
Kartika Kariono
Kartika Kariono Mohon Tunggu... Pengacara - Ibu Rumah Tangga

Mengalir mengikuti kata hati dan buah pikiran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Karena Perempuan Itu Pastilah Ibu Bagi Manusia Lain

8 Maret 2018   14:31 Diperbarui: 8 Maret 2018   14:34 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dalam kegiatan menebar virus literasi bersama Kang Maman (4/3). Dok.Pribadi

Ia juga bercerita pengalamannya ketika buku ini hendak difilmkan, atau ditranslasi dalam bahasa Inggris yang menurutnya masih proses panjang karena menjaga ruh cerita yang terangkai dalam diksi dalam novelnya.

Ia tidak ingin cerita ini hanya menjual sensasi tetapi ingin nilai mengenai ibu terjaga baik dalam film maupun translasinya.

Seringkali makna ibu didangkalkan oleh orang-orang yang memang menyandang gelar "ibu", kaum perempuan. Siapapun, apapun dimanapun.

Bahkan "keributan" dikotomi peran perempuan di ranah  publik dan ranah domestik pun masih menjadi perdebatan tak berujung bahkan diantara perempuan itu sendiri. Perempuan kadang justru dibatasi piliha nya oleh stigmatisasi yang dibuat perempuan itu sendiri.

Ketika perempuan berusaha berani menyuarakan suaranya sendiri langsung dianugerahi sebagai "feminis", yang terkadang dianggap menjadi sebuah "stigma" bagi kalangan tertentu yang mengatakan telah terjadi "perang paradigma".

Padahal jika mempelajari soal perempuan saja menjadi sulit ketika terkait epistemologi. Karena menyikapi suatu kondisi pun akan berbeda-beda jika yang berbicara dari aliran Feminisme Liberal, Feminisme Radikal (Marxis) , Feminisme Kultural atau post feminisme.

Bahkan meme soal betapa maha benarnya perempuan padahal ada lirik lagu yang mengatakan "karena wanita ingin dimengerti".

Bahkan mencengangkan ketika pensematan kata ibu pun menjadi perdebatan di sana-sini. Saling klaim atau juga saling meniadakan.

Padahal apapun itu setiap perempuan adalah ibu bagi manusia lain. Jika bukan ibu biologis, bisa jadi ibu sosiologis atau ibu ideologis. Perjuangan kita bisa jadi di ranah yang berbeda-beda, tetapi kita punya musuh bersama.....ketidakdilan. 

Selamat hari perempuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun