Mohon tunggu...
Kartika Kariono
Kartika Kariono Mohon Tunggu... Pengacara - Ibu Rumah Tangga

Mengalir mengikuti kata hati dan buah pikiran

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Biang Kerok Emang Bikin Kerok

4 Maret 2018   08:29 Diperbarui: 4 Maret 2018   08:52 660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Biang Kerok (Dok.Istimewa)

Kamis 1 Maret lalu tiba-tiba aja diajakin nobar di bioskop dekat kantor. Aku diajak nonton, ya hayook.

"Film apa nih?"tanyaku sama Yuk Esty yang lagi pesan tiket lewat aplikasi mobile.

"Biang Kerok, hari ini realesenya. Penasaran dengan akting di ganteng Reza Rahardian"komennya. Aduh...padahal kakak Davie (anakku) pengen nonton film ini, katanya ia penasaran dengan adegan "carnaval ondel-ondel" yang ditayangkan di thrillernya di tv.

Ehm...ini film 17+ ya, meski promosi udah gencar aku sama sekali belum browsing. Karena inget film ini dulu (yang dimainkan Benjamin S) soal penipu ulung, kukira film ini remake. Radar emak langsung jalan. Ok..tonton aja dulu. Kalo aman tonton ulang. Kalo nggak aman, ya gak usah.

Studio rame dengan penonton remaja. Adegan dimulai dengan tiba-tiba muncul Tora Sudiro yang menjadi agen. Meski penampilan seperti Ethan Hawke, tapi gaya seperti Pink Phanter. Kocak dengan kekonyolan.

Baru pembukaan, waduh... banyak pemandangan "bagus" dengan objek eksploitatif tubuh perempuan. Iya sih, menggambarkan casino "gelap" dengan tampilan gemerlap. Kenapa gak sekalian striptease dan poledance ya?nanggung.

Juga menggambarkan si Sait, nama lengkapnya Sait Toni Rojiem yang diperankan oleh H. Komar, mafia dengan pengawal perempuan-perempuan cantik berkostum Lara Croft, juga punya robot cantik yang setia banget.

Ternyata misi si Tora adalah merampok uang di casinonya Sait. Ketika misi berhasil, Tora ke kamar mandi dan berganti muka menjadi..... PENGKI a.k.a Reza Rahardian.

Pfffttt... asli bikin ngakak, soalnya nonton face off aja minimal bentuk tubuh dan tinggi badan sama. Lah ini?please jangan sampe adegan pakai topeng ini lebih konyol lagi.

Ketika si Pengki berhasil melarikan diri. Digambarkan dengan karnaval ondel-ondel. Keren dengan perpaduan pengibing dengan penari modern retro 70-an ala-ala broadway gitu.

Ternyata si Pengki ini adalah anak seorang pengusaha IT (Ny. Sabeni yang diperankan Meriam Belina) paling tajir di Jakarta. Rumahnya aja setinggi apartemen dengan kendaraan helicopter dan di atas gedung tersedia helipad sendiri.

Nyak Mami Sabeni hidup terpisah dengan Babe Sabeni (diperankan Rano Karno) yang lebih suka piara kambing di rumah sederhana bergaya betawi dengan oplet tuanya).

Film ini sama sekali bukan remake, tapi terinspirasi. Sehingga nama dan tampilan Reza Rahardian memang berakting konyol seperti Benjamin S.

Banyak kritik sosial yang ditampilkan seperti "perselingkuhan" pejabat daerah dengan pengusaha dalam daftar hitam. Bagaimana pengusaha dapat marah dan mengatur pejabat soal Amdal, sebagai balas budi biaya politik selama pilkada. Meski yang ditayangkan (mudah-mudahan aku salah lihat) di projector berita kompas entah tahun berapa tentang "RUU Lingkungan Hidup" pada judul atas berita.

Kritik soal penggusuran lahan dengan premanisme (yang diselesaikan dengan pembayaran uang hasil rampokan) gak pake jalur hukum tuh diserahin gitu aja dan gak jadi masalah. Juga ketersediaan lapangan kerja bagi perempuan kepala keluarga yang biasanya jalan keluarnya jadi TKW. Ketersediaan kawasan terbuka ramah anak dikemas cukup apik ya meski jadinya lebih mengarah ke butuh sosok "pahlawan" yang modalin. Bukan orang-orang yang mendorong keswadayaan masyarakat.

Cerita berkutat pada akhirnya di perebutan cinta antara Pengki dan Sait.

Dan... sesuai dugaan komedi Indonesia memperkenankan kekonyolan yang cenderung absurd. Si Pengki dapat menyamar menjadi Sait. Terbayang kecanggihan teknologinya?.

Meski film ini didukung oleh beberapa comica. Ya... mereka cuma jago pas sendirian, seperti biasa. Kalo udah keroyokan akan jadi pelawak slapstick nan konyol.

Cukuplah buat ditonton santai bersama kekasih di minggu ini (Tidak direkomendasikan membawa anak kecil. Dan ingat, ini komedi Indonesia . Apapun dapat terjadi di komedi meski absurd sekalipun. Alur ceritanya santai dan gak ribet.

Pada akhir-akhir adegan terdapar scene yang mengejutkan. Apa itu? Tonton aja deh. Dan sampai jumpa di bulan desember "Biang Kerok Beruntung"

KompalKompak (Dok.Kompal)
KompalKompak (Dok.Kompal)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun