Mohon tunggu...
Kartika Kariono
Kartika Kariono Mohon Tunggu... Pengacara - Ibu Rumah Tangga

Mengalir mengikuti kata hati dan buah pikiran

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jaga Kesehatan Melalui Cuci Tangan dan Pemeliharaan Gigi

25 Mei 2016   13:33 Diperbarui: 25 Mei 2016   20:28 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Praktek Cuci Tangan (Sumber:Ratna Ningsih)

Pagi ini, Rabu tanggal 25 Mei 2016, Paud Yasura As-Salam di Jalan Netar Jaya , Kampung Sukorejo Kelurahan 8 Ilir Palembang, kedatangan lima orang tamu istimewa dari Puskesmas Kenten, mereka dokter dan dokter muda yang akan melakukan pemeriksaan kesehatan sekaligus penyuluhan.

Penyuluhannya pada menjaga kebersihan untuk kesehatan, dengan fokus perhatiannya kebersihan tangan, kuku dan mulut.

Bahwa memang menjaga kesehatan dengan memastikan kebersihan tangan dan mulut adalah suatu keharusan, menjadi suatu habitual yang wajib ditanamkan sejak dini sampai di akhir usia. Memang mustahil melepaskan diri dari kuman, tetapi meminimalisir penyebaran bebrbagai kuman penyakit melalui penjagaan kebersihan tangan dan mulut dipandang sebagai upaya preventif paling ampuh. Karena media penularan penyakit terbesar adalah melalui makanan yang dicerna oleh tubuh, yang terkontaminasi oleh kuman. Kuman paling mudah bersarang pada tangan dan mulut. Itulah kenapa menjaga kebersihan tangan dan mulut menjadi penting.

Bu dokter dan kakak-kakak dokter muda yang cantik-cantik ini mengajarkan bagaimana cara gosok gigi dan cuci tangan yang baik. Pemeliharaan gigi menjadi penting, karena kesehatan gigi sampai saat ini menjadi indikator penting kesehatan tubuh secara keseluruhan. Mau jadi pilot, tentara, polisi, kesehatan gigi menjadi faktor penting. Karena itu, gigi perlu dirawat sejak dini, apalagi usia Kak Davie dan kawan-kawan memasuki usia peralihan gigi susu ke gigi dewasa.

Hari ini sebenarnya adalah kali kedua penjelasan soal menyikat gigi yang baik, yakni dengan gerakan sapuan atas bawah pada gigi depan, bulat-bulat pada gigi dekat pipi, maju mundur pada bagian atas pengunyah dan sedikit mencongkel pada gigi bagian dalam.

Praktek Cara Gosok Gigi yang benar (Sumber : Ratna Ningsih)
Praktek Cara Gosok Gigi yang benar (Sumber : Ratna Ningsih)
Ditambahkan pula pada penjelasana bahwa kuman sangat suka pada makanan lengket dan manis, karena itu jika sudah makan makan yang manis dan lengket harus sikat gigi, paling tidak berkumur dengan air putih.

Untuk menjaga kesehatan gigi juga perlu banyak makan makanan yang berserat dan berair seperti sayur-sayuran dan buah-buahan.

Waktu menggosok gigi juga menjadi perhatian, yakni setelah sarapan dan sebelum tidur. Memang merubah kebiasaan ini yang agak sulit, bahkan termasuk saya. Menjadi kebiasaan bahwa gosok gigi dilakukan setelah mandi pagi, dan biasanya sebelum sarapan.

Makanan baik dan Buruk untuk Gigi
Makanan baik dan Buruk untuk Gigi
Dan disarankan untuk mengganti sikat gigi setiap 3 bulan seklai dan memeriksakan gigi setiap 6 bulan sekali.

Kemudian mereka menjelaskan pula mengenai cara mencuci tangan. Hal yang perlu dicatat dari mereka soal mencuci tangan adalah: pertama Waktu mencuci, yakni sebelum makan, juga sesudah buang air kecil dan buang air besar. Dan kedua Cara Mencuci, pertama tuangkan sabun lalu beri air, gosokkan kedua belah telapak tangan, kemuadian kedua tangan saling meremas, lalu telapan tangan digosok-gosok dengan tangan yang dijumput bergantian, diteruskan dengan dari ibu jari, telunjuk, jari tengah, jari manis sampai kelingking digosok dengan sabun, bergantian pada tangan kiri dan kanan, baru bilas dengan air dan keringkan.

Penjelasan mereka dengan bahasa yang sederhana dan praktek langsung pun membuat peserta didik Paud Yasura As-Salam menjadi antusias mengikuti kegiatan ini, bahkan sampai pulang ke rumah pun masih membahasnya. Meski secara prakteknya masih perlu pengujian dibarengi pengawasan melekat beberapa hari ini.

Pemeriksaan Kesehatan (Sumber :Ratna Ningsih)
Pemeriksaan Kesehatan (Sumber :Ratna Ningsih)
Para dokter ini pun kemudian melakukan pemeriksaan gigi, memeriksa kebersihan telinga dan kuku. Hasilnya, ya banyak peserta didik yang giginya bolong, juga telinga yang kurang bersih.

“Terima kasih Bu Dokter memberi penjelasan kepada kami” teriakan semangat bocah-bocah centil itu mengiringi langkah para dokter tersebut meninggalkan PAUD.

Sebagai orang tua, menyenangkan ada bentuk pemaparan seperti ini. Pertama, mengenalka mereka pada profesi, mereka mengamati secara langsung seperti apa dokter itu. Kedua, penjelasan dari yang berkomepeten juga dapat menjadi “senjata” ampuh buat pemahaman kepada mereka, juga pada saat pengawasan melekat pelaksanaannya. Cukup dengan mengatakan “ Hayo…bu Dokter ngomong apa”, bisa dipastikan langsung dipraktekkan, “kalo ucapan Emaknya?” hmmm…..cari jawaban pada diri kalian sendiri deh.

Terbayang deh, bukan hanya dokter yang dateng. Bisa Pak Polisi, Pak Hakim/Jaksa/Pengacara, yang menjelaskan soal penegakan hukum sedari dini, ya pakai bahasa mereka dong, bisa juga penjelasan soal cinta lingkungan atau antisipasi pada tindakan kejahatan, termasuk kejahata seksual pada mereka, tentunya dengan bahasa yang tidak menakutkan, dan dengan cara yang menyenangkan seperti yang dilakukan dokter-dokter tadi.

Kompal Selalu Kompak (Sumber :Kompal)
Kompal Selalu Kompak (Sumber :Kompal)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun