Menjadi warga Palembang tidak mungkin tidak kenal pempek. Kuliner yang dapat dhidangkan kapan saja, pagi,siang, sore malam bahkan dini hari sebagai teman ronda ini menjadi makanan favorit masyarakat Palembang. Terlebih menjawab tantangan Kompal untuk mengulik soal pempek, banyak cerita saya dengan pempek. Tetapi saya hari ini akan bercerita soal resep dan pembuatannya saja dulu.
Tetapi kenyataannya, ternyata pembuatan pempek tidak semudah yang dibayangkan. Rasa yang kejal (alot) atau bentuk yang tidak menarik menjadi tantangan tersendiri bagi pembuat pempek. Tetapi rasanya kok tidak afdol ya kalo yang mengaku dilahirkan, dibesarkan bahkan seumur hidup tinggal di Palembang tidak paham cara pembuatan pempek.
Mbak Murni Du Di Dam bahkan sempat mengatakan bahwa hasilnya tergantung pada suasana hati. Bisa jadi pendapatnya  itu benar.
 Karena memang membuat pempek itu tantangan tersendiri,mulai dari menahan bau amisnya bahan saat mengadon, sampai menahan panasnya kepulan uap air mendidih saat merebusnya.
 Bayangkan... berapa besar biaya menicure dan luluran yang terbuang sia-sia gara-gara pembuatan pempek.
Bahan :
1 Kg Daging Ikan Giling
600 ml air es
800 gram tapioka tani bogor
50 gram garam
1 sdt bawang putih (blender) atau bubuk
Sedikit gula/penyedap rasa
2 butir kuning telur
Cara buat :
1. Siapkan  1 kg daging ikan giling
(ingat ya, berat ini sudah digiling, sudah di fillet dipisahkan dengan tulang dan kulitnya ).Â
Ikan yang dipilih bisa ikan gabus/haruan, atau ikan kakap, tenggiri. Kalau di daerahnya penghasil seafood, udang lebih mantap, pempeknya lebih cantik, merekah dan yummy.
 Kalo di Sumatera Selatan , pempek demikian bisa dinikmati di daerah Muara Sungsang, muaranya Sungai Musi, ke arah dekat Selat Bangka.Â
2. Campur ikan dengan air es sebanyak 600 mlÂ
( tetapi bisa juga cukup 500 ml), aduk rata dengan daging ikan tadi. Pastikan adonan aduk sempurna, kalo perlu pake mixer/food processor.Â
Masukkan 50 gram garam,aduk rata, jangan takut pakai garamsoalnya fungsinya untuk mengikat adonan.Â
Untuk bahan tambahan (boleh di skip)  1 sdt gula atau sedikit  MSG (jika menyukai) , 1 SDM bawang putih cincang dua butir kuning telur.Â
Kenapa boleh di skip, rasa tetap hau ce kalo pun itu di skip, bawah putih untuk membuat wangi pempek lebih harum, sedangkan kuning telur agar lebih lembut aja).
3. Masukkan adonan dalam freezer sekitar 10 menit.
4. Siapkan air dan kompor untuk merebus air,
siapkan air dalam jumlah yang cukup banyak sampai benar-benar mendidih (bergolak-golak) supaya tidak lengket di panci.
5. Keluarkan adonan dari freezer, campur dengan 800 gram tapioka/aci/sagu aduk rata dan masukkan dalam freezer kembali.Â
Aduk pakai spatula, jangan pakai tangan, adonan itu dingin, lebih nyaman pakai spatula.Â
Takaran tapioka sesuai selera suka rasa ikannya, kalau saya yang 800 gram, tetapi yang suka pempek yang sangat terasa ikannya pakai tepung tapiokanya 500 gram saja (dengan catatan airnya tadi hanya pergunakan 400 ml saja).Â
Aduk asal rata, tertalu banyak mengaduk apalagi diuleni pakai tangan seperti membuat donat.Â
Selamat berjuang pas menghidangkan, akan dapat pempek yang kejal dan keras,plus omelan yang makannyaÂ
he he…emak-emak di Palembang sering merasakannya bukan, sudah capek buat pempek eh malah diomelin yang makannya, karena pempek yang dihidangkan kejal..he he..#curcol.
6. Timbang masing-masing adonan 100 gram, masukkan lagi ke freezer. Untuk lenjer besar 150-200 gram.Â
Keluarkan per adonan, bentukÂ
1 ons bahan dapat  dibentuk 4 pempek lenjerkecil/kerupuk/telor/pistel atau pempek lenjer besar.Â
Bentuk sesuai selera, dan pastikan saat membentuk adonan dalam keadaan dingin.Â
Cara membuat pempek lenjer bisa dilihat di link latber kompal di bawah ini:
Pempek Keriting
Penyajiannya bisa digoreng atau langsung sajikan juga enak. Penyimpanan jika ingin awet di wadah kering dan tertutup rapat, dengan memastikan bahwa pempek yang hendak disimpan telah benar-benar dingin (jika perlu dianginkan menggunakan kipas angin).
[caption caption="Sumber: Kompal"]
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI