Hari selanjutnya, inokulan yang terdapat pada media NB diinokulasikan ke dalam cawan petri yang sudah diisi media NA dengan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus pada cawan petri lainnya.Â
Proses pemindahan dilakukan dengan menggunakan blank yang ditempatkan pada setiap sisi media. Media yang digunakan sudah dibagi menjadi 4 terlebih dahulu.Â
Apabila sudah tertanam semuanya, maka dimasukkan juga antibiotik sebagai agen kontrol pada media. Antibiotik yang digunakan, yaitu ciprofloxacin. Kedua cawan petri tersebut kemudian diinkubasi selama 24 jam di dalam inkubator bersuhu 30oC.
Cawan petri yang sudah diinkubasi tersebut, kemudian diamati apakah terbentuk area bening atau tidak. Hasilnya kedua cawan petri yang ditanami bakteri dari suspensi tanah kuburan membentuk area bening dengan ukuran diameter 6 mm dan 6,5 mm, sedangkan untuk perlakuan kontrol menghasilkan area bening dengan diameter 25 mm dan 30 mm. Hal ini menunjukkan bahwa bakteri yang terdapat pada tanah kuburan dapat menghasilkan metabolit sekunder.Â
Berdasarkan hasil tersebut, maka perlu adanya identifikasi lebih lanjut terkait jenis bakteri penghasil metabolit sekunder yang terdapat dalam tanah kuburan tersebut karena kemungkinan bakteri yang ditumbuhkan adalah bakteri potensial penghasil antimikroba.
Sumber dokumentasi pribadi
Sumber dokumentasi pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H